Bisnis.com, JAKARTA — Menyusul kenaikan harga BBM Pertalite, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) akan menyesuaikan perhitungan tarif baru dan mendorong efisiensi lewat konversi ke kendaraan berbahan bakar compressed natural gas (CNG) maupun bertenaga listrik.
Setelah pemerintah memutuskan untuk mengerek harga pertalite menjadi Rp10.000, Bluebird menyebut akan mengumumkan perhitungan tarif baru dalam beberapa waktu ke depan.
"Kami memastikan kebijakan yang diambil oleh perseroan akan memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan mempertimbangkan daya beli konsumen," ujar Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (4/9/2022).
Di sisi lain, kenaikan harga BBM diprediksi bisa merubah pola permintaan pelanggan terhadap layanan taksi biru tersebut.
Jika belajar dari kenaikan harga bahan bakar yang sudah terjadi sebelumnya, emiten taksi itu memprediksi permintaan akan terkoreksi dalam beberapa minggu setelah kenaikan harga sebagai masa penyesuaian.
Di tengah kenaikan harga BBM subsidi ini, Blue Bird juga tengah berupaya mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar CNG dan bertenaga listrik. Upaya tersebut sejalan dengan Visi Berkelanjutan Bluebird 50:30, atau mengurangi emisi karbon dan gas buang operasional perseroan sebesar 50 persen pada 2030.
Saat ini, 23 persen dari total armada Bluebird yang beroperasional telah dikonversi menjadi kendaraan berbahan bakar CNG.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono sebelumnya mengatakan bahwa perseroan menargetkan pengadaan minimum 100 kendaraan listrik pada 2022.
Saat ini, Andre, sapaannya, menyebut Blue Bird sudah memiliki sebanyak 60 unit mobil listrik.
"Kita total [taksi listrik] sekitar 60 mobil. Tahun ini akan jadi 100 [unit] minimum," tuturnya di Jakarta, Selasa (7/6/2022).