Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi diproyeksi Tumbuh 5,2 Persen pada 2022, Ini 3 Sektor Pendorong Utama

"Asesmen kami, pemulihan aktivitas sektor swasta, baik dalam bentuk konsumsi maupun investasi masih pulih dengan baik."
Seorag pria menelepon dengan latar belakang gedung perkantoran di kawasan bisnis terpadu Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta./ Antara Foto-Andika Wahyu.
Seorag pria menelepon dengan latar belakang gedung perkantoran di kawasan bisnis terpadu Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta./ Antara Foto-Andika Wahyu.

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi indonesia hingga akhir tahun diproyeksi beradap pada level 5,2 persen.

Chief Economist Citibank Indonesia Helmi Arman mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama akan didorong oleh tiga sektor, yaitu konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi.

“Ekspor dan kami perkirakan di semester II investasi pertumbuhannya sudah mulai meningkat, di semester I/2022 kan belum terlalu kencang peningkatannya. Biasanya investasi menyusul konsumsi, seiring dengan utilisasi kapasitas industri yang semakin tinggi,” katanya, Kamis (11/8/2022).

Adapun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 tercatat mencapai 5,44 persen secara tahunan, lebih tinggi dari capaian pertumbuhan pada pertumbuhan sebelumnya sebesar 5,01 persen secara tahunan.

Jika dirincikan, berdasarkan komponen pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua ini tamanya ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,51 persen secara tahunan.

Di samping itu, kinerja ekspor pun tercatat tumbuh tinggi, sebesar 19,74 persen secara tahunan, sejalan dengan kenaikan harga komoditas unggulan indonesia yang tinggi di pasar global.

Sejalan dengan itu, kinerja investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada kuartal kedua tumbuh moderat sebesar 3,07 persen secara tahunan.

Helmi mengatakan pertumbuhan kinerja investasi tersebut belum sekuat pertumbuhan komponen lainnya, Namun, investasi diperkirakan akan terus mengalami peningkatan ke depan mengikuti aktivitas konsumsi rumah tangga yang meningkat.

“Asesmen kami, pemulihan aktivitas sektor swasta, baik dalam bentuk konsumsi maupun investasi masih pulih dengan baik, walaupun pemerintah secara perlahan menarik kembali stimulus yang secara besar-besaran diberikan di awal pandemi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper