Bisnis.com, JAKARTA – Forum "Business of 20" atau B20 memberikan langkah konkret dalam mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik kelas melalui wadah One Global Women Empowerment (OGWE).
Seteleh mengadakan beberapa pertemuan denga para perwakilan G20, salah satu gugus tugas atau task force dalam B20, yakni Women in Business Action Council (WiBAC) mengajukan tiga langkah strategis yang memungkinkan negara G20, khususnya Indonesia bergerak menuju kesetaraan gender.
WiBAC merekomendasikan tiga hal, yakni mempercepat pemberdayaan pengusaha dan pekerja perempuan, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan, serta membuat lingkungan kerja yang adil dan aman.
Task force chair WiBAC B20 Ira Noviarti menyampaikan pihaknya memberikan langkah konkret dari rekomendasi tersebut melalui platform OGWE yang bertujuan memudahkan para sponsor untuk menyalurkan dana ke UMKM yang membutuhkan.
“Langkah konkret yang akan dilakukan melalui OGWE dengan mempertemukan orang yang akan memberikan bantuan dan membutuhkan bantuan. Kadang pemberi tidak bertemu dengan suply demand yang sesuai, sehingga dapat dipercepat dengan agenda kami dan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi global,” ujarnya dalam Media Briefing OGWE, Selasa (9/8/2022).
Platform tersebut nantinya akan menyatukan kemampuan dan jaringan untuk mempercepat dan meningkatkan inisiatif untuk mendukung bisnis yang dipimpin perempuan dan memberdayakan perempuan di tempat kerja.
OGWE akan bertindak sebagai jembatan untuk menghubungkan upaya pemberdayaan perempuan antara Presidensi G20 dan B20 berturut-turut, memungkinkan kelanjutan upaya dari Indonesia ke India, Brazil, dan sekitarnya.
Ira menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 18 perusahaan dalam dan luar negeri yang bergabung dengan OGWE, seperti Unilever, HM Sampoerna, dan Tokopedia.
Sementara itu, Ketua B20 Shinta Kamdani menyebutkan rencananya melalui OGWE akan memberikan pendanaan dan bimbingan kepada seluruh UMKM tanpa terkecuali di seluruh Indonesia, bahkan global. Platform ini pun memungkinkan UMKM Indonesia mendapatkan pendanaan dari luar negeri atau pun sebaliknya.
“OGWE sudah mulai, sudah ada B2B perusahaan yang mendukung dan bekerja sama,” ujarnya.
Dalam prakteknya, bukan hanya sekadar rencana, Shinta berharap semakin banyak perusahaan dalam dan luar negeri yang bergabung dengan OGWE. Tidak berhenti pada G20 Indonesia, OGWE akan menjadi terobosan baru bagi UMKM khususnya perempuan secara global dan diterapkan dinegara lainnya.
“Kami nggak mau berhenti di sini, maka kita perlu permanent secretariat, sudah ada organisasi yang akan menjadi permanent secretariat,” paparnya.
Pasalnya, berdasarkan forum ekonomi dunia, bila perempuan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi, setidaknya akan ada tambahan US$28 triliun terhadap PDB global. Secara resmi, OGWE akan diluncurkan di pertemuan B20 pada 22 Agustus 2022 di Bali.