Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramuan Sri Mulyani, Bos BI, dan OJK Tangkal Ancaman Resesi AS dan Stagflasi

Menkeu Sri Mulyani, Bos BI, DK OJK, hingga LPS susun strategi tangkal ancaman resesi AS dan stagflasi global.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan keterangan dalam konferensi pers triwulanan KSSK di Jakarta, Senin (1/8/2022). Dok: Youtube Kemenkeu
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan keterangan dalam konferensi pers triwulanan KSSK di Jakarta, Senin (1/8/2022). Dok: Youtube Kemenkeu

Langkah OJK dan LPS

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan industri keuangan Tanah Air masih berada dalam tren yang baik dimana kredit perbankan pada kuartal II/2022 tumbuh sebesar 10,66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juni 2022. Meski demikian, dari pasar modal, investor asing terpantau melakukan net sell sejak Mei 2022 lalu.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 12,87 persen.

Sementara itu, penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh sebesar 9,13 persen yoy, di tengah giro yang tumbuh 19,57 persen dan tabungan 12,31 persen.

“Sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, penyaluran pembiayaan juga melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan 5,63 persen yoy per Juni 2022,” kata Mahendra.

Sementara itu, dia mengatakan kinerja pasar saham masih mampu menguat 5,70 persen (ytd) ke level 6.898,22 per 27 Juli 2022 dan termasuk dalam bursa saham dengan kinerja terbaik di kawasan.

Mahendra menuturkan hal itu ditunjang dengan net buy nonresiden di pasar saham Rp58,29 triliun di tengah volatilitas pasar keuangan global.

Namun demikian, perlu dicermati bahwa tekanan terhadap pasar keuangan global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham domestik. Hal ini terlihat dari meningkatnya volatilitas di pasar saham domestik dan kendati secara ytd nonresiden masih mencatatkan inflow sebesar Rp58,29 triliun.

"Namun, sejak Mei hingga 27 Juli 2022 telah mencatat net sell sebesar Rp13,88 triliun, sejalan dengan outflow di emerging economy lain," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbawa Yudhi Sadewa mengatakan jumlah rekening nasabah yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS per Juni 2022 sebanyak 99,93 persen dari total rekening atau setara 484,74 juta rekening.

Adapun, Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) perbankan dipertahankan di level 3,50 persen untuk simpanan dalam Rupiah dan 0,25 persen untuk simpanan valuta asing di Bank Umum, sedangkan untuk simpanan Rupiah di BPR tetap di level 6,0 persen.

Keputusan tersebut sejalan dengan laju penurunan suku bunga simpanan perbankan yang mulai terbatas, prospek likuiditas yang relatif stabil, serta optimisme terhadap perkembangan SSK terkini yang diperkuat dengan sinergi kebijakan lembaga anggota KSSK dalam mendukung pemulihan perekonomian.

"Ke depan, LPS akan terus melakukan asesmen terhadap perkembangan kondisi perekonomian dan perbankan serta dampaknya pada penetapan TBP," ucapnya.

Sebagai penutup, Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa kondisi perekonomian Indonesia selama kuartal II/2022 atau semester I/2022 masih cukup baik.

Dia mengatakan pemerintah dan stake holder SSK optimistis Indonesia memiliki resiliency atau daya tahan yang baik, di stabilitas sistem keuangan maupun sektor riil.

"Kita sama-sama mengawal pemulihan ekonomi Indonesia dalam menghadapi turbulensi yang terjadi, terutama dari sisi global," tutup Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Strategi Bank Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper