Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengundang 97 investor dalam negeri untuk berinvestasi pada sektor parekraf khususnya di lima destinasi super prioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.
Untuk itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menggelar Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam upaya mengakselerasi investasi di sektor parekraf.
"Kami menggelar forum agar investor teredukasi termasuk tentang peluang investasi dan pembiayaan di 5 DSP dan juga 8 KEK yang siap ditawarkan kepada para investor," ujarnya dalam sambutan forum tersebut, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2022).
Sandi melaporkan bahwa hinga saat ini tercatat kebutuhan invetasi pembiayaan di delapan KEK pariwisata, yakni Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, dan Mandalika sebesar Rp226,79 triliun.
Sementara kebutuhan investasi dan pembiayaan di tiga badan otorita pariwisata Borobudur, Labuan Bajo, dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun. Setidaknya butuh sekitar Rp233 triliun dalam percepatan pembangunan kawasan parekraf tersebut.
Dari total kebutuhan investasi, Sandi mengungkapkan investasi akomodasi menjadi yang paling mendesak di lima DSP tersebut terutama dalam mendukung kesiapan acara internasional seperti KTT G20 dan Asean Summit.
Baca Juga
"Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai di 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga pada 2024 target 4,4 juga lapangan kerja baru dapat terelisasikan," lanjutnya.
Indonesia memiliki nilai tambah di sektor parekraf dengan naiknya peringkat Indonesia dalam Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022 di posisi 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dari 2019.
"Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga ini membuka kesempatan untuk berinvestasi," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung menyampaikan bahwa adanya forum tersebut mendorong percepatan pembangunan DSP dan KEK pariwisata melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang dapat diberikan oleh lembaga pembiayaan maupun investor lainnya.
"Melalui forum ini diharapkan dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan proyek pariwisata," katanya.