Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Perusahaan Migas Nasional Ikut Garap Blok Masela

Jokowi meminta Pertamina atau perusahaan migas nasional menggantikan 35 persen hak partisipasi Shell di Blok Masela.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan 35 persen hak partisipasi yang dilepas Shell di Blok Masela dapat diambil sepenuhnya oleh PT Pertamina (Persero) atau perusahaan migas nasional lewat pembiayaan yang disokong oleh Indonesia Investment Authority (INA).

Keinginan Jokowi itu disampaikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia seusai melakukan pertemuan dengan The Japan CEO Meeting dengan KBRI Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022)

“Bapak Presiden sudah memerintahkan untuk yang keluar [Shell] itu digantikan oleh pengusaha nasional baik itu lewat INA atau BUMN,” kata Bahlil saat menggelar konferensi pers dikutip Kamis (28/7/2022).

Perintah Jokowi itu, kata Bahlil, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas (Migas) nasional di tengah disrupsi pasokan energi pada tahun ini.

“Kalau mampu kita lakukan, ini mampu menciptakan produksi Migas dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Saat ini, Inpex selaku operator proyek LNG Abadi Blok Masela tengah merampungkan studi pengenalan fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau CCUS. Pemasangan CCUS dimaksudkan untuk membuat proyek LNG Blok Masela dapat prospektif dengan potensi kredit karbon mendatang.

Sejatinya, pengembangan proyek strategis nasional (PSN) senilai US$19,8 miliar itu tidak lagi tersendat karena Inpex sudah mengantongi pembeli untuk produksi gas tersebut, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Apalagi, perkembangan pengembangan Lapangan Abadi pada 2021 tercatat sudah mencapai 65 persen.

Di sisi lain, revisi PoD dengan komitmen energi hijau itu juga memiliki posisi strategis untuk meningkatkan nilai tawar rencana divestasi hak partisipasi milik Shell sebesar 35 persen pada Blok Masela tersebut.

Pengembangan fasilitas CCUS dinilai dapat membuat aset LNG Abadi Blok Masela lebih kompetitif yang belakangan ikut menarik minat investor untuk membeli hak partisipasi Shell yang sudah ingin hengkang sejak dua tahun lalu itu.

Sebelumnya, SKK Migas meminta operator proyek LNG Abadi Blok Masela Inpex Masela Ltd. untuk menekan biaya investasi pada pemasangan fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS).

Permintaan itu berkaitan dengan upaya untuk menjaga nilai keekonomian proyek setelah Shell Indonesia ingin menjual 35 hak partisipasi mereka pada salah satu blok gas terbesar di dunia tersebut.

“Investasinya yang ada saat ini kita harapkan bisa kita tekan. Walau ada CCUS, kita harapkan total investasinya juga tidak banyak berubah,” kata Dwi saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/7/2022).

Dengan demikian, proses divestasi hak partisipasi dari Shell pada lapangan Migas terbesar itu dapat lebih menarik dari sisi investasi. SKK Migas melaporkan sudah ada sejumlah investor yang menunjukkan ketertarikannya untuk mengambil alih hak partisipasi Shell di Blok Masela. Hanya saja, ketertarikan itu belum juga mengalami kemajuan yang serius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper