Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi nasional pada tahun 2022 akan mencapai kisaran 4,5 hingga 4,6 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 4,2 persen.
Gubernur Bank Indoensia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa perkiraan tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas global yang tetap tinggi ke depan, terutama komoditas pangan dan energi.
“Dengan perkmbangan harga komoditas dunia yang naik, kami perkriakan inflasi lebih tinggi dari 4,2 persen, yakni bisa mencapai 4,5-4,6 persen,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (21/7/2022).
Perry menyampaikan kenaikan inflasi tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi peningkatan konsumsi swasta ke depan.
Sejalan dengan itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berpotensi bias ke bawah pada kisaran perkiraan tahun ini sebesar 4,5 hingga 5,3 persen.
“Dengan demikian pertumbuhan ekonomi 2022 diperkriakan bias ke bawah dalam kisaran proyeksi BI tahun 2022 yaitu 4,5 sampai 5,3 persen," imbuhnya.
Baca Juga
Namun demikian, Perry mengatakan tingkat inflasi pada komponen inti pada tahun ini diperkirakan masih dalam sasaran target BI, yaitu 2 hingga 4 persen.
Adapun, pada Rapat Dewan Gubernur 20 dan 21 Juli 2022, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada tingkat 3,5 persen.
Perry mengatatakan, keputusan tersebut konsisten dengan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap ekonomi di dalam negeri.