Bisnis.com, SEJONG - The National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences (NRC) of Korea atau Dewan Riset Nasional untuk Ekonomi, Humaniora, dan Ilmu Sosial Korea mengadakan pelatihan peningkatan keterampilan dan kemampuan (capacity building) untuk para perwakilan dari Kementerian Perindustrian Indonesia pada 3 Juli hingga 8 Juli 2022.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh NRC Korea pada Jumat (15/7/2022), salah satu agenda penting dalam pelatihan ini adalah kunjungan ke beberapa fasilitas produksi manufaktur yang berada di Seoul, Songdo, Pohang, Busan, dan CheonAn.
Dalam kegiatan tersebut, delegasi dari Kementerian Perindustrian dapat mempelajari rantai pasok global di Korea Selatan, mulai dari industri baja, industri mobil listrik dan baterai, industri otomotif, hingga smart factory, bio-industri, serta fasilitas pelabuhan.
Beberapa pelaku industri besar Korea Selatan turut berpartisipasi dalam program ini, seperti POSCO, Lotte Chemicals, Hyundai Automobiles, Cheil Jedang (CJ), Katech (kendaraan otonom), dan KMI (logistik maritim).
"Para pelaku industri di Korea menyampaikan perkembangan strategi bisnis dan pencapaian mereka dalam kemajuan industri di Korea. Mereka menyatakan hubungan yang erat dalam sektor industri dengan Indonesia sangat diperlukan untuk membangun ekosistem yang baik di masing-masing negara," demikian penjelasan dari NRC Korea.
Program pelatihan ini merupakan bagian dari ODA Project for Korea-Indonesia Research Cooperation for Industrial Innovation, yang menjadi hasil tindak lanjut MoU yang ditandatangani oleh Ketua NRC Korea dan Menteri Perindustrian Indonesia pada 10 September 2018.
Baca Juga
"ODA Project direncanakan berlangsung selama 5 tahun dari 2020 hingga 2024 dan akan memberikan konsultasi menyeluruh serta peningkatan keterampilan di area kebijakan industri, pelatihan tenaga kerja, dan institusi," lanjut NRC Korea.
Sementara itu, perwakilan dari POSCO menyampaikan bahwa program capacity building ini memberikan kesempatan bagi para pembuat kebijakan di Indonesia untuk mengetahui keunggulan industri baja di Korea Selatan, serta pentingnya sektor ini sebagai pemain utama yang menggunakan teknologi inti dari revolusi industri 4.0.
Program capacity building yang dilakukan pada awal Juli 2022 merupakan invitational training pertama yang dilaksanakan di Korea Selatan untuk peserta dari Indonesia sejak 2020 atau sejak pandemi Covid-19 merebak.
Sebelum diadakan training di Korea, acara pelatihan, penelitian, dan seminar diadakan secara daring. Selain itu, pada 24 Mei 2022, beberapa anggota NRC dan organisasi yang tergabung dalam proyek ini mengunjungi Jakarta dan melaksanakan konferensi ketiga Sub-Komite Kerja Sama Riset Korea-Indonesia untuk Inovasi Industri.
Dalam konferensi tersebut, Sekjen NRC Hong Il-Pyo dan Dirjen Ilmate Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menyepakati proyek yang akan dilaksanakan pada tahun ini, dengan fokus pada 13 area, antara lain mendukung industri strategis, penelitian pada rantai pasok global, industri 4.0, dan kebijakan pada logistik, sistem inovasi, serta kawasan industri.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, kegiatan peningkatan kapasitas pada tahun ini fokus memperkenalkan perkembangan revolusi industri 4.0 di Korea, seperti mobil listrik, baterai, bioplastik, dll.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan di Korea Selatan, NRC Korea juga mengundang para mahasiswa dari Indonesia, yang sedang menempuh pendidikan di KDI School, untuk hadir dalam acara Networking Night untuk ikut mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea.
Adapun, NRC Korea menilai bahwa ODA Project menunjukkan kerja sama yang baik antara kedua negara.
"Sebagai bagian dari ODA Project, program capacity building pada tahun ini akan berkontribusi untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama bilateral antara Korea dan Indonesia," kata pihak NRC Korea.