Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kini tengah mempersiapkan pengoperasian Jalan Tol Serpong-Balaraja agar bisa segera dioperasikan oleh operator jalan tol.
Dilansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol pada Kamis (7/7/2022), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri telah melaksanakan uji laik fungsi Jalan Tol Serpong-Balaraja pada 23 Juni--24 Juni 2022.
Pelaksanaan ULF Jalan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A dilaksanakan dalam rangka memastikan semua spesifikasi teknis persyaratan dan perlengkapan jalan yang ada di ruas Jalan Tol dapat sesuai dengan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas terpenuhi dengan baik sebelum siap dioperasikan dan dapat dilintasi oleh masyarakat.
Setelah proses ULF jalan tol tersebut selesai dan telah dilakukan perbaikan atas hasil pemeriksaan oleh tim uji laik fungsi, kemudian akan dikeluarkan sertifikat laik fungsi dari Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dan sertifikat laik operasi dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR sehingga jalan tol ini dapat dioperasikan sesuai masa pengoperasiannya oleh operator Jalan Tol.
Saat ini pembangunan Seksi 1A sepanjang 5,15 km yang terhubung dari Serpong hingga Simpang Susun (SS) CBD yang terdiri atas 3 paket pekerjaan dengan progres keseluruhan mencapai 99,23 persen.
Jalan Tol Serpong - Balaraja dikelola oleh badan usaha jalan tol (BUJT) PT Trans Bumi Serbaraja yang terdiri atas 3 seksi, yakni seksi I (BSD–Legok) sejauh 11,3 km, seksi II (Legok–Tigaraksa Selatan) 10,7 km, dan seksi III (Tigaraksa Selatan–Balaraja) 17,8 km.
Jalan tol tersebut akan terkoneksi dengan sejumlah jalan tol yakni Jalan Tol Serpong - Ulujami yang juga terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan JORR 2. Jalan Tol Serpong - Balaraja juga akan terhubung langsung dengan akses masuk ke Tol Tangerang – Merak yang terkoneksi dengan Balaraja, serta akan mendukung pengembangan konektivitas kawasan Kota Baru Maja bahkan hingga Lebak.