Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Metland Hadapi Mahalnya Harga Bahan Bangunan dan Proyeksi Kenaikan Suku Bunga

Metland akan memberikan harga produk yang menjangkau konsumen dengan harga sekitar Rp600 jutaan hingga Rp2 miliar.
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA –PT Metropolitan Land (Metland) Tbk mampu mencatat perolehan pra-penjualan senilai Rp607 miliar hingga Mei tahun 2022. Adapun perolehan marketing sales tersebut mayoritas dikontribusi oleh penjualan rumah tapak, dan sisanya 10 persen dari aset recurring.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Metland Olivia Surodjo mengatakan terdapat sejumlah tantangan sektor properti khususnya untuk rumah tapak yakni kenaikan harga bahan material yang berdampak pada biaya konstruksi, bertambahnya besaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen, dan rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Day Reverse Repo Rate.

Kendati demikan, terkait kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia di tahun ini diprediksi besaran kenaikan tak akan lebih dari 1 persen. Pasalnya, inflasi Indonesia terbilang cukup rendah bila dibandingkan dengan negara maju.

“Apabila terjadi kenaikan suku bunga BI Rate di bawah 1 persen, maka dampaknya tak begitu besar bagi properti,” ujarnya saat konferensi pers paparan kinerja, Jumat (1/7/2022). 

Di sisi lain memang yang saat ini tengah berdampak besar pada properti residensial yakni naiknya harga bahan material bangunan sehingga biaya konstruksi pun meningkat yang tentu berdampak pada harga produk dan margin perusahaan.

Metland berupaya agar produk hunian yang ditawarkan bisa terjangkau konsumen.

“Meski ada perpanjangan stimulus Pajak Pertamabahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) di tahun ini dampaknya tidak begitu besar pada penjualan hanya sebesar 10 persen hingga 15 persen saja,” katanya. 

Presiden Direktur Metland Anhar Sudradjat menuturkan terdapat empat strategi untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dan lonjakan harga material konstruksi yakni desain produk, harga, kemudahan cara bayar untuk konsumen, dan cara penjualan inovatif.

Metland merancang hunian dengan konsep rumah tumbuh, yang memberikan kesempatan pada konsumen/penghuni untuk melakukan penambahan ruang sesuai kebutuhan.

Ukuran luas bangunan lebih kecil, namun memungkinkan penghuni untuk menambah ruang ke atas maupun ke samping dengan harga yang lebih terjangkau.

Lalu membuat produk hunian dengan konsep mezzanine yang dapat menambah ruang atau lantai tambahan yang dibangun dalam hunian satu lantai.  

“Nantinya kalau konsumen penghasilannya bertambah bisa men-cor mezzanine ini sehingga dapat digunakan sebagai ruang yang utuh,” tuturnya.

Terkait dengan strategi harga, Metland akan memberikan harga produk yang menjangkau dengan bermain di kisaran angka Rp600 jutaan hingga maksimal Rp2 miliar.

Strategi ketiga yakni kemudahan cara bayar melalui skema cicilan bebas bunga 48 bulan atau dua tahun, subsidi uang muka atau down payment (DP), hingga promo bebas BPHTB, AJB, dan provisi KPR. Program ini dijalankan untuk mengantisipasi penurunan penjualan akibat adanya rencana kenaikan suku bunga bank

Selanjutnya, strategi terakhir yakni penjualan inovatif. Dengan inovasi serta promosi iklan dan strategi pemasaran digital untuk memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.

Emiten berkode MTLA ini terus mencermati masih adanya tantangan yang dihadapi pada tahun 2022, seperti eskalasi suhu politik, tantangan ekonomi, industri maupun pandemi global Covid-19 yang memasuki gelombang 3.

Perseroan senantiasa melakukan inovasi serta promosi iklan dan strategi pemasaran digital untuk memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.

Direktur Metland Wahyu Sulistio menuturkan Metland akan kembali meneruskan penjualan The Northbend tahap dua pada semester 2 tahun 2022. Pada tahap ke dua kembali ditawarkan sekitar 74 unit rumah.

Selain itu, Metland bersama Keppel Land Ltd juga akan meneruskan penjualan dengan meluncurkan produk terbaru pada produk Wisteria di semester 2 tahun ini. 

Metland juga melanjutkan pemasaran produk yang telah diluncurkan sebelumnya seperti klaster Oxalis di Metland Puri yang sebelumnya telah sukses dipasarkan (sold out) pada tahap I dan sedang meneruskan penjualan tahap dua dengan harga mulai Rp1,5 miliaran, Jura tipe B Lite phase 2 di Metland Menteng dengan harga perdana Rp1,6 miliaran.

Produk lainnya yakni klaster Samara di Metland Transyogi dengan harga mulai Rp800 jutaan, tipe The Emerald di Metland Tambun dengan harga mulai Rp700 jutaan, klaster Adenia di Metland Cileungsi dengan harga mulai Rp600 jutaan dan klaster Lisse di Metland Cibitung yang ditawarkan mulai harga Rp600 jutaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper