Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan permintaan terhadap industri rokok akan terus berkurang dalam beberapa tahun ke depan.
Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang menjadi pemicu. Pertama, kampanye kesehatan yang dinilai sudah memberikan dampak sehingga industri rokok sudah lama dilihat sebagai sunset industry.
"Industri rokok dianggap sebagai sunset industry. Permintaan sudah lama berkurang seiring adanya kampanye masalah kesehatan sehingga bisnisnya tertekan," kata Faisal ketika dihubungi, Rabu (22/6/2022).
Kedua, kompetisi pasar yang kian ketat dengan munculnya produk alternatif vape. Kehadiran produk vape disebut telah menggerus pasar rokok.
Faisal mengatakan pasar produk rokok perusahaan besar seperti PT Djarum, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMS) mulai ditinggalkan oleh segmen anak muda.
"Dengan kehadiran vape, ada alternatif produk yang bisa menggantikan rokok, dan ada segmen pasar yang tergerus terutama dari kalangan pemuda," ujarnya.
Sekadar informasi, Komisi VII DPR RI sebelumnya merencanakan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan sejumlah perusahaan rokok
Dalam rapat yang ditunda tersebut, DPR RI mengundang Direktur Utama PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), dan PT Djarum.
Rapat itu diagendakan membahas beberapa hal, di antaranya yakni kondisi terkini hasil tembakau, ketersediaan bahan baku dalam industri hasil tembakau, dan lain-lain.