Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Reshuffle Jokowi Bicara 60 Negara Terancam Bangkrut, Kemenkeu Ungkap Kondisi Indonesia

Jokowi menyebut bahwa IMF proyeksikan 60 negara terancam ambruk perekonomiannya.
Gedung A.A. Maramis di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat/Kemenkeu
Gedung A.A. Maramis di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat/Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan menilai bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih lebih baik daripada sejumlah negara yang tertekan oleh kondisi ekonomi global, seperti kenaikan harga energi dan lonjakan inflasi. Namun, Indonesia tetap harus mewaspadai berbagai tekanan dari luar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu ketika dimintai tanggapan terkait pernyataan Presiden Joko Widodo soal ekonomi global. Jokowi menyebut bahwa IMF memproyeksikan 60 negara terancam ambruk perekonomiannya.

Febrio menilai bahwa Indonesia memang harus berhati-hati saat ini karena kondisi yang sangat tidak menentu. Namun, menurutnya, Indonesia berada dalam kondisi yang aman karena mampu mengelola risiko dan mengoptimalkan berbagai sumber pertumbuhan ekonomi.

"Ini kita harus hati-hati, jangan pula kita gegabah, artinya kondisi perekonomian kita saat ini terlihat sangat baik dibandigkan negara lain. Kita syukuri, dan tentunya kita harus waspada," ujar Febrio pada Selasa (14/6/2022).

Dia menyebut bahwa Kementerian Keuangan menerbitkan berbagai kebijakan dengan cepat dan fleksibel untuk meredam berbagai ketidakpastian. Misalnya, beberapa waktu lalu pemerintah meredam anggaran subsidi dan kompensasi hingga Rp350 triliun untuk meredam dampak kenaikan harga energi global, sebagai imbas dari konflik Rusia dan Ukraina.

Menurut Febrio, tanpa kebijakan subsidi itu inflasi di Indonesia berpotensi meningkat pesat. Dia menyebut bahwa berbagai paket kebijakan berhasil menjaga daya beli masyarakat sehingga laju inflasi masih relatif terkendali.

"Inflasi kita sekarang masih sangat terkendali di 3,5 persen. Banyak negara kita lihat sudah 10 persen, 20 persen, dan itu menimbulkan gejolak sosial yang tidak murah biayanya," kata Febrio.

Pengelolaan risiko, menurut Febrio, bukan hanya dalam konteks keuangan, tetapi juga berkaitan dengan upaya menjaga daya beli masyarakat. Di tengah tingginya postur konsumsi dalam perekonomian Indonesia, langkah menjaga konsumsi masyarakat sangat vital.

Sebelumnya, Jokowi mengutip data International Monetary Fund (IMF) bahwa sekitar 60 negara akan ambruk perekonomiannya karena ancaman krisis dan kondisi global yang tidak menentu. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6/2022).

Dalam kondisi penuh ketidakpastian ini, Jokowi menyebut bahwa terdapat ancaman krisis pangan, krisis energi, dan kenaikan inflasi. Dia menyebut bahwa kondisi saat ini masih berada dalam tahap awal, sehingga seluruh negara harus bersiap menghadapi kondisi yang lebih menekan.

"Bank Dunia menyampaikan akan ada kurang lebih 60 negara yang akan ambruk perekonomiannya. Yang 40 diperkirakan pasti," ujar Jokowi pada Selasa (14/6/2022), tanpa merinci atau menyebutkan contoh negara yang dia maksud.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper