Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pembahasan rencana investasi Tesla terus berjalan hingga saat ini.
Bahkan, ia mempersilahkan pada CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia jika ingin memiliki pabrik clean energy.
Luhut mengungkapkan Tim Tesla sebelumnya sudah pernah datang ke Indonesia tepatnya Morowali, Sulawesi Tengah dan Vale, Sulawesi Selatan. Luhut menambahkan Tim Tesla saat berkunjung ke kawasan industri tersebut sangat kagum.
"Saya nggak pernah melihat ada yang seperti ini di luar Cina," ujar Luhut dalam diaran virtual rapat dengan badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Kamis (9/6/2022).
Luhut juga mengatakan saat ini pegawai di Morowali sudah mencapai 75.000 dan kawasan tersebut juga masih dalam tahap pembangunan. Morowali juga saat ini mendapatkan investasi sebanyak US$ 30 miliar.
"Dan ini yang membuat ekonomi kita kuat. Karena ekspor kita meningkat tahun ini dari seluruh industri turunan itu sudah mendekati US$30 miliar," tegas Luhut.
Sepanjang 2015- 2016, ekspor industri turunan Indonesia hanya mencapai US$1,5 miliar. Luhut mengatakan meningkatnya ekspor bukan hasil semalam sehingga untuk investasi Tesla saat ini harus didekati dengan perlahan dan masih perlu dirundingkan lebih jauh.
"Tapi saya bisa melaporkan, di Kalimantan Utara kita baru saja membuat energi terbarukan 265 gigawatt hour dan ini bisa untuk memproduksi 3 juta mobil listrik," ungkap Luhut.
Luhut menilai kawasan di Kalimantan Utara ini merupakan industri dalam bentuk end-to-end clean energy dan menjadi nilai tersendiri bagi Indonesia di mata Elon.
"Dan saya offer ke dia [Elon] kalau kau mau bikin pabrik yang clean energy, yang end to end dapat green produk, the best place to go is Indonesia, nggak ada yang lain," nilai Luhut.
Terlebih biaya listrik di Indonesia dikatakan murah yaitu Rp5 sen per Kwh. Selain itu, biaya transportasi terhitung sekitar US$ 1 untuk mengangkut bahan-bahan material.
"Siapa yang bisa ngelawan kita? Dan dia [Elon] paham betul mengenai itu. Yang harus kita jaga ke depan karena pertanyaan mereka selalu kontinuitas pemerintahan untuk menjaga yang menurut mereka super hebat ini," tutup Luhut.