Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2022 untuk komponen bahan makanan dan energi mengalami peningkatan yang signifikan sejak awal 2022 dimana masing-masing sebesar 5,93 persen (year-on-year/yoy) dan 4,18 persen yoy.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan meski sejak awal 2022 tren inflasi bahan makanan dan energi mengalami peningkatan, tetapi inflasi komponen bahan makanan dan energi pada Mei 2022 tidak terjadi peningkatan signifikan jika dibandingkan April 2022.
Margo menjelaskan, tren kenaikan harga pangan dan energi yang terjadi hanya dipicu oleh krisis Rusia-Ukraina sehingga global supply chain terganggu dan berdampak pada harga pangan dan energi secara global.
Mengenai energi, pemerintah menerapkan kebijakan menaikkan tarif BBM jenis Pertamax per 1 April 2022. Alhasil, dampaknya tidak tertangkap dan tidak berpengaruh pada inflasi Mei 2022.
"Ini memang sengaja diatur oleh pemerintah supaya kalau harganya dilepas, mengikuti harga internasional, itu bisa merembet ke sektor lain dan pasti inflasinya akan tinggi," jelas Margo.
Kemudian mengenai komoditas pangan, dia menjelaskan bahwa suplai dalam negeri masih bagus sehingga tidak terlalu mengganggu perkembangan harga secara domestik dan masih bisa terjaga dengan baik.
"Untuk beberapa komoditas yang kita impor seperti tepung, kedelai dan beberapa komoditas yang kita impor, itu transmisinya baru sampai di harga perdagangan besar dan itu andil inflasinya belum terlalu tinggi pada harga perdagangan besar," jelas dia.