Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) targetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2023 sebanyak 7,4 juta kunjungan.
Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo menyampaikan hal tersebut dengan dasar semakin pulihnya kondisi dari pandemi Covid-19 di dalam dan luar negeri serta berbagai relaksasi aktivitas masyarakat yang memudahkan kegiatan.
“Meningkatnya kualitas dan jumlah wisatawan dengan realisasi kunjungan wisman pada 2021 sebesar 1,56 juta kunjungan, [proyeksi] 2022 sebesar 1,8 hingga 3,6 juta kunjungan, dan 2023 sebesar 3,5 sampai 7,4 juta kunjungan,” ujar Angela dalam Rapat Kerja (Raker) DPR bersama Kemenparekraf Membahas RKA-K/L dan RKP K/L Tahun 2023, Kamis (2/6/2022).
Sebelumnya, Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisman di 2022 sebanyak 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan. Realisasinya, sejauh ini Angela menyampaikan sepanjang 2022 total wisman yang datang sebesar 245.754 kunjungan.
“Total kunjungan wisman pada 2022 sebesar 245.754 kunjungan dengan 45,5 persen datang dengan fasilitas visa on arrival,” lanjut Angela.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Januari hingga April 2022 jumlah kunjungan wisman sebanyak 185,44 ribu kunjungan. Angka tersebut meningkat tajam 350,09 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama pada 2021.
Baca Juga
Pada periode April 2022 negara dengan tingkat kunjungan tertinggi yakni Australia yang menganggap Indonesia, terutama bali sebagai rumah kedua, dengan jumlah kunjungan sebesar 15,6 ribu kunjungan.
Setidaknya ada 5 negara dengan jumlah kunjungan tertinggi selama 2022 (Januari-April 2022), yakni China dengan 18,7 ribu kunjungan diikuti Australia sebanyak 18,6 ribu kunjungan. Singapura menempati negara ketiga dengan jumlah kunjungan sebanyak 15,4 ribu kunjungan, diikuti Malaysia 10,6 ribu kunjungan, dan posisi kelima yaitu India sebanyak 8,5 ribu kunjungan.
Harapannya, dengan peningkatan kunjungan akan turut meningkatkan kontribusi Parekraf terhadap ketahanan ekonomi melalui penerimaan devisa pariwisata yang diproyeksi berkisar sebesar US$0,47 miliar hingga US$1,7 miliar pada 2022.