Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Mei 2022 akan mencapai 0,35 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Mei 2022 secara tahun kalender sebesar 2,51 persen [year-to-date/ytd], dan secara tahunan sebesar 3,50 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (29/5/2022).
Erwin mengatakan penyumbang utama inflasi Mei 2022 hingga minggu keempat Mei yaitu komoditas bawang merah sebesar 0,07 persen mtm, angkutan udara, sebesar 0,06 persen mtm, telur ayam ras sebesar 0,05 persen mtm, dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen mtm.
Komoditas penyumbang inflasi lainnya yaitu daging sapi, cabai merah, udang basah, kacang panjang, jeruk, sawi hijau, tempe, tahu mentah, bahan bakar rumah tangga, angkutan antar kota, nasi dengan lauk, dan air minum kemasan, masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ini yaitu minyak goreng sebesar 0,02 persen mtm dan emas perhiasan sebesar 0,01 persen mtm.
Erwin menyampaikan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
BI juga akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1673406333.jpg?w=348&h=261)
