Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri Proyeksi PDB Naik 0,14 Bps, Didorong Infrastruktur

Sebagai gambaran, data Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan masyarakat Indonesia saat ini cenderung melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi sepanjang masa pandemi Covid-19. Hal ini berdampak pada penjualan mobil yang meningkat dan pemerataan mobilitas.
Foto udara Simpang Susun Cileunyi penghubung tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/1/2022). Bisnis/Rachman
Foto udara Simpang Susun Cileunyi penghubung tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (24/1/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional bakal meningkat sebesar 0,14 basis poin didorong oleh transaksi masyarakat selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2022. 

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pertumbuhan tersebut dipicu oleh sejumlah faktor, salah satunya pembangunan infrastruktur yang masif di berbagai wilayah Indonesia sehingga mendorong mobilitas manusia dan barang.   

Sebagai gambaran, data Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan masyarakat Indonesia saat ini cenderung melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi sepanjang masa pandemi Covid-19. Hal ini berdampak pada penjualan mobil yang meningkat dan pemerataan mobilitas.

Perubahan perilaku ini sangat sejalan dengan perbaikan infrastruktur yang sudah dilakukan pemerintah, terutama infrastruktur jalan. Alhasil, jarak tempuh antardaerah lebih singkat. 

“Merujuk pada perhitungan Tim Riset Bank Mandiri, transaksi di sepanjang bulan Ramadan dan Idulfitri akan mendorong kenaikan PDB Nasional sebesar 0,14 bps [ppt]. Perbaikan ini juga akan merata ke semua daerah,” ujar Andry dalam keterangan tertulis, Senin (9/5/2022). 

Merujuk data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) setidaknya terdapat 201 proyek dan 10 program dalam Proyek Strategis Nasional terbaru. Tidak hanya di Pulau Jawa, proyek strategis nasional ini juga tersebar di luar Jawa. 

Menurut Andry, tingkat pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara yang semakin masif sangat berdampak pada kemudahan mobilitas antarwilayah, baik untuk mobilitas manusia maupun barang. 

Selain itu, tren mobilitas masyarakat turut membuahkan perbaikan ekonomi di daera tujuan wisata. Tecermin dari perekonomian di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara yang berangsur membaik sejak Semester II/2021. 

Tingkat kepercayaan masyarakat juga membaik, seperti yang ditunjukkan belanja masyarakat di luar makanan dan minuman. Data MSI menunjukkan proporsi belanja non-makanan dan minuman sudah kembali ke atas 10 persen atau rasio rata-rata sebelum Covid-19.

“Hal ini menunjukkan masyarakat lebih percaya diri bahwa ekonomi akan lebih baik ke depan sehingga mau membelanjakan di luar makanan dan minuman,” tutur Andry. 

Optimisme ini juga selaras dengan pertumbuhan kredit konsumsi secara industri. Merujuk data Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit konsumsi mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen pada Maret 2022. 

Tim ekonomi Bank Mandiri memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bertengger di kisaran 5,17 persen, yang dimulai dengan proyeksi capaian 4,95 persen laju kenaikan PDB pada kuartal I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper