Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menegaskan, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng yang dilakukan pemerintah saat ini bukan bertujuan untuk mengendalikan inflasi.
Melainkan, untuk merespon inflasi yang terjadi saat ini.
"[Program ini] supaya menjaga daya beli masyarakat kita terutama masyarakat miskin sehingga merespon secara proper terhadap kenaikan harga-harga tersebut. Kita perlu program lain untuk mengendalikan inflasi itu sendiri," ujar Isa dalam media briefing BLT Minyak Goreng, Jumat (8/4/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pemberian bantuan sosial (bansos) yang hanya 3 bulan tersebut nantinya akan menjadi bahan evaluasi, apakah nantinya program tersebut akan diperpanjang atau cukup dengan 3 bulan saja.
Pemerintah diketahui telah menggelontorkan dana sebesar Rp6,9 triliun untuk BLT Minyak Goreng. Nantinya, masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan total sebesar Rp300.000 untuk tiga bulan.
Adapun pencairan BLT Minyak Goreng mulai dilakukan tanggal 4-21 April 2022, bersamaan dengan pencairan Program Sembako dan PKH.
Baca Juga
Selain itu, pemerintah juga optimistis penyaluran bantuan kali ini akan tepat sasaran lantaran menggunakan data PKH dan program sembako.