Bisnis.com, JAKARTA – Gejolak daya beli masyarakat di tengah kondisi berbagai harga yang naik diprediksi berpengaruh terhadap bisnis hotel dan restoran.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira melihat sektor hotel dan restoran cukup terbantu selama Ramadan ini, tetapi perlu dikhawatirkan pada momen setelah lebaran.
Bila melihat kondisi sekarang, pelonggaran mobilisasi akan meningkatkan daya beli justru. Di sisi lain, pelonggaran tersebut harus terbentur dengan harga bahan pokok yang terus merangkak naik.
“Kenaikan harga memberikan dampak terhadap daya beli, khususnya di kelas menengah, karena mereka saat ini fokus ke kebutuhan pokok,” ujar Bhima, Senin (4/4/2022).
Dari sisi hotel dan restoran, Bhima mengemukakan meski ada kemungkinan merosotnya daya beli, masyarakat tetap akan memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran. Meski berat di kantong, kemungkinan masyarakat akan merencanakan ulang kegiatannya dengan berbagai pertimbangan harga.
“Mereka juga menimbang, kalau bepergian itu kan biayanya naik, mungkin duration of stay-nya akan berkurang, misal rencana 1 minggu, karena berbagai pertimbangan menjadi tiga hari,” lanjut Bhima.
Banyak masyarakat yang sudah mempersiapkan dana, bahkan tunjangan hari raya (THR) untuk keperluan mudik nanti. Setelah momen ini berakhir dan suasana kembali normal, Bhima melihat tantangan yang lebih besar terhadap bisnis hotel dan restoran.
“Banyak yang sudah mempersiapkan, THR buat mudik, tapi setelah Lebaran, mungkin ini akan menjadi tantangan yang berat untuk pelaku pariwisata, bagi masyarakat itu daya belinya bisa mengalami penurunan,” katanya.
Setelah THR habis, segelintir masyarakat pun perlu mengeluarkan uang untuk keperluan sehari-hari atau sekolah menjelang tahun ajaran baru.
Menurutnya, periode Ramadan dan Lebaran terlihat masih aman karena restoran banyak diminati terutama untuk acara buka puasa bersama.
“Saya kira tantangannya bukan Ramadan, sekarang dan lebaran masih dibantu THR, tantangan paling berat itu pasca lebaran,” ujar Bhima.
Sementara itu, ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah memperkirakan bisnis hotel dan restoran tidak akan terpengaruh terhadap kenaikan harga barang dan jasa karena target pasar mereka lebih pada kalangan menengah ke atas.
“Yang terdampak hanya konsumsi resto dan hotel untuk keperluan pribadi. Tapi ini pun tidak banyak. Karena umumnya yang makan di resto dan tidur di hotel adalah masyarakat menengah atas yang daya belinya cukup dan tidak banyak terpengaruh oleh kenaikan harga,” kata Piter, Senin (4/4/2022).