Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif proyek penataan dan pengoperasian Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pelabuhan Benoa, Bali. Proyek terminal LNG tersebut sejalan dengan pemerintah dalam pemenuhan energi bersih nasional guna mencapai net zero emission pada 2060.
Erick mendukung project LNG BMTH untuk membangun ekosistem kuat dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat.
"Relokasi dan peningkatan Terminal LNG ini merupakan upaya kita mewujudkan ketahanan energi nasional, utamanya dalam memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia wilayah timur dan juga ketahanan pariwisata," ujar Erick saat meresmikan prosesi penataan infrastruktur Terminal LNG BMTH, Pelabuhan Benoa di Bali, dilansir dari siaran pers, Rabu (30/3/2022).
Sarana dan fasilitas Terminal LNG akan berdiri di lahan milik PT Pelindo (Persero) di Pelabuhan Benoa. Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, Pelindo terus melakukan penataan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 7/2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional, yakni dengan merelokasi Terminal LNG yang sebelumnya ada di sisi selatan Pelabuhan Benoa ke area sisi utara BMTH di Pelabuhan Benoa, sedangkan lokasi terminal LNG sebelumnya akan digunakan sebagai Zona Terminal Penumpang (Terminal 3 Cruise).
Erick menerangkan penataan dan pengoperasian Terminal LNG BMTH juga merupakan upaya konkret dalam menjaga dan meningkatkan tren positif sektor pariwisata di Pulau Dewata tersebut. Sebagai negara kepulauan, lanjut Erick, Indonesia tidak hanya mengandalkan akses pariwisata melalui udara dan darat, melainkan juga akses melalui laut. Oleh karena itu, BUMN melalui Pelindo akan menata ulang Pelabuhan Benoa agar dapat disandari empat hingga lima kapal cruise.
"Bali merupakan pusat wisata nasional dan BUMN akan menjadi bagian untuk menaikkan tingkat competitiveness Bali dan memastikan ekonomi di Bali tumbuh kembali," ungkap Erick.
Sebagai bentuk dukungan bagi produk lokal, Erick memastikan kawasan Benoa akan diisi UMKM dan brand lokal, serta akan meningkatkan fasilitas premium turis dengan membuat galangan untuk yacht.
Erick optimis penataan Terminal LNG BMTH akan berkontribusi besar bagi para pelaku UMKM dan terciptanya penambahan lapangan kerja baru yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk mendukung pengembangan pariwisata, UMKM dan lapangan kerja ini diperlukan listrik. Di situlah kenapa kita membangun fasilitas energi disini karena Bali masih memerlukan listrik, khususnya green energy," sambung Erick.
Erick menambahkan, hal ini sesuai dengan program pemerintah yang memutuskan pada tahun 2030 Bali akan menggunakan green energy. Oleh karenanya, lanjut Erick, BUMN akan terus membangun tidak hanya Bali, tetapi juga daerah lain.
"Saya berharap BUMN akan terus berkontribusi untuk membangun Indonesia," tutup Erick.