Bisnis.com, JAKARTA - Harga lahan di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dikabarkan mengalami kenaikan signifikan dianggap wajar oleh para pengembang.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Real Estate Indonesia (REI) Hari Ganie mengatakan harga tanah di sekitar IKN yang mengalami kenaikan merupakan suatu hal yang normal. Terlebih, proyek IKN merupakan proyek yang besar sehingga memang di lokasi sekitar IKN turut serta mengalami kenaikan harga karena adanya kenaikan value tanah.
"Contohnya Jakarta sebagai Ibu Kota juga turut serta membuat tanah di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi yang turut serta mengalami kenaikan harga seiring permintaan dan pembangunan infrastruktur," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (29/3/2022).
Dia menilai wilayah sekitar IKN nantinya akan seperti Bodetabek yang mengalami luapan penduduk ibu kota. Meskipun saat ini harga sekitar IKN telah mengalami kenaikan harga lahan, namun dia menilai tak menyurutkan pengembang untuk turut serta berkontribusi dalam pengembangan IKN.
"Proyek besar sangat menarik. Kalau harga semula 0 rupiah menjado meningkat itu kan berlipat memang kami enggak ada masalah karena memang prospeknya bagus seperti sekitar Jakarta BSD yang harganya hampir setara dengan pusat kota," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya berpendapat kenaikan harga di sekitar IKN ini memang terjadi di tangan spekulan.
Baca Juga
Menurutnya, pembangunan IKN tentu akan berdampak pada pertumbuhan kawasan sekitarnya karena menjadi daya tarik bagi para pengembang perumahan.
"Pengembang kan masuk sebagai rekanan pemerintah seharusnya zonasi perumahan sudah ditata," ucapnya.
Kendati demikian, dalam membangun hunian di sekitar IKN, pengembang justru akan berupaya menghindari lahan-lahan yang dikuasai oleh spekulan yakni dengan menjalin kemitraan dengan Perumnas.
"Ini agar hunian yang dibangun bisa dijual dengan harga yang terjangkau. Jadi kami tidak akan beli tanah spekulan," katanya.