Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) berupaya meningkatkan pembiayaan perumahan pada tahun 2022.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan sejumlah strategi akan dilakukan pada tahun ini yaitu sustainability, perluasan usaha, digitalisasi, reliabilitas serta sinergi.
Melalui strategi sustainability, perseroan akan terus berupaya untuk menjaga kinerja bisnis sebagai perusahaan pembiayaan sekunder dengan tetap sustain ditengah sektor pembiayaan perumahan pada masa pandemi yang penuh tantangan saat ini.
Perseroan juga akan mengimplementasikan perluasan mandat Perseroan untuk mendorongsektor pembiayaan perumahan.
"Selain itu, terkait digitalisasi Perseroan tengah mempersiapkan change technology model dengan mengintegrasikan sistem pembiayaan perumahan," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (23/3/2022).
Hal tersebut menurutnya akan diperkuat dengan strategi reliabilitas melalui penguatan SDM yang berkualitas, serta peningkatan sinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan inovasiuntuk mendukung program Pemerintah.
Baca Juga
Sepanjang 2021, kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp8,8 triliun. Berdasarkan laporan keuangan audited, tercatat hingga akhir tahun 2021, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 mencapai Rp77,96 triliun. Adapun, total aset SMF hingga akhir tahun 2021 mencapai sebesar Rp33,7 triliun.
SMF telah membiayai kurang lebih 1,254 juta debitur KPR termasuk KPR Program FLPP yang terbagi atas 84,34% wilayah barat, 14,96% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,70% wilayah timur.
SMF juga aktif menjalankan beberapa program penugasan khusus serta inisiatif strategis, yaitu dukungan kepada Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR Subsidi, Program Pembiayaan Homestay, dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.
Terkait dukungan SMF pada Program KPR FLPP, sepanjang tahun 2021 SMF telah berhasil mengalirkan dana pendamping untukmendukung penyaluran KPR FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dana tersebut merupakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan Pemerintah kepada SMF sebesar Rp2,25 triliun pada tahun 2021.
Seluruh dana PMN sebesar 2,25 triliun di tahun 2021 tersebut di-blended dengan dana dari penerbitan surat utang, kemudian total dananya seluruhnya digunakan untuk mendukung program KPR FLPP dalam memenuhi target subsidi pembiayaan KPR FLPP bagi 157.500 unit rumah pada tahun 2021 bagi MBR.
Program ini merupakan sinergi SMF dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementrian PUPR.
Adapun SMF menyediakan 25% dari porsi penyaluran dana KPR FLPP sedangkan 75% porsi lainya disediakan oleh BLU PPDPP.
Pada tahun 2021, penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah dimana porsi PPDPP (75%) sebesar Rp19,58 triliun yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp16,62 trilun dan pengembalian pokok sebesar Rp2,96 triliun, dan porsi SMF (25%) sebesar Rp4,62 triliun.
“Dukungan dan kolaborasi SMF pada Program KPR FLPP merupakan wujud peran Perseroan sebagai fiscal tools Kementerian Keuangan dalam meringankan beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP sehingga Pemerintahbhanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%,” kata Ananta.