Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadin PKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati mengatakan daerahnya mampu memasok kebutuhan bawang merah untuk wilayah Jabodetabek pada Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
Yulia mengatakan produksi bawang merah dari daerahnya diperkirakan dapat mencapai 15.840 ton pada Maret ini. Angka itu, kata Yulia, dapat bergerak naik lantaran masa panen yang masih berlangsung dan ketersediaan stok dari panen sebelumnya.
"Brebes optimis bisa mensuplai kebutuhan bawang merah Jabodetabek menghadapi puasa Ramadhan dan Lebaran. Produksi di sini masih tinggi," kata Yulia melalui siaran pers, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut, Yulia menambahkan bahwa kebutuhan bawang merah tidak mengenal waktu sementara bawang merah sendiri merupakan komoditas musiman. Menurut dia, hal itu yang menyebabkan harga bawang merah mengalami fluktuasi.
Dia mengatakan harga bawang merah rogol basah di tingkat petani sebelum memasuki masa panen raya berkisar Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Biasanya harga itu akan turun saat panen raya di posisi Rp8.000 hingga Rp10.000 dan kembali naik setelah panen di angka Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram.
"Hal yang sama juga untuk bawang kering. Sebelum panen Rp20.000 hingga Rp23.000, saat panen raya Rp11.000 hingga Rp13.000, dan naik kembali setelah panen raya menjadi Rp16.000 sampai Rp17.000 per kilogram. Jadi, panen raya itu paling mempengaruhi, harga pasti turun. Dan harga di Brebes menjadi acuan di daerah lain,” tuturnya.
Dia berharap ada pengaturan pola tanam di setiap daerah termasuk jalur distribusinya agar petani bawang merah tetap mendapatkan harga yang bagus saat panen.
"Pengaturan distribusi dari daerah surplus ke daerah minus sehingga nanti menjadi seimbang. Maksudnya begini, daerah surplus-surplus, ditarik ke beberapa titik kumpul yang besar sehingga pengelolaan dan pengontrolannya lebih mudah dan efisien,” kata dia
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengantisipasi reli kenaikan sebagian besar barang kebutuhan pokok atau Bapok menjelang lebaran nanti. Adapun reli kenaikan harga Bapok itu dipicu anjloknya produksi dalam negeri hingga fluktuasi harga bahan baku pangan yang masih tergantung impor.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan dirinya tengah mengkhawatirkan kenaikan harga bawang merah dan cabai yang belakangan naik signifikan akibat anjloknya produksi dua komoditas itu di sejumlah sentra produksi.
Malahan, Oke menuturkan, dirinya sudah bersurat ke Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meminta izin impor di tengah potensi gejolak harga bawang merah saat lebaran nanti.
“Perdagangan kan enggak boleh impor tanya ke Kementan, dari pada harga tinggi ya impor tapi saya kan tidak melakukan importasi, mereka merekomendasikan enggak impor? Kalau enggak rekomendasi, ga keluar-keluar biarin aja masyarakat dirugikan tapi jangan salahkan Kemendag,” kata Oke kepada Bisnis, Jumat (11/3/2022).