Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebagian Besar Bank di Asia Belum Penuhi Target Netralitas Karbon

Hanya 6 bank yang memiliki beberapa bentuk kebijakan penghentian penggunaan batu bara, untuk rencana nasional netralitas emisi karbon atau net zero.
Ilustrasi emisi karbon dari sebuah pabrik/ Bloomberg
Ilustrasi emisi karbon dari sebuah pabrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Grup investasi dengan dana kelolaan US$4,7 triliun, Asia Transition Platform melaporkan perbankan di Asia gagal dalam berperan untuk target perubahan iklim.

Grup investasi ini memberikan penilaian kepada 32 bank di sembilan pasar Asia dalam hal tata kelola, manajemen risiko, dan kebijakan terkait iklim lainnya. Sebagian besar perusahaan menerima nilai buruk dari grup.

"Tanpa koreksi arah yang mendesak, misalokasi modal yang meluas akan terus berlanjut, membuat kawasan ini rentan terhadap koreksi,” katanya dalam laporan yang dirilis pada hari Rabu (23/3/2022), seperti dilansir Bloomberg.

Tidak ada bank yang mengambil tindakan yang cukup untuk memenuhi Perjanjian Paris. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa hanya 9 dari 32 bank (28 persen) yang memiliki komitmen netzero jangka panjang untuk pembiayaan emisi.

Sementara itu, hanya enam bank (19 persen) yang memiliki beberapa bentuk kebijakan penghentian penggunaan batu bara, meskipun ini merupakan persyaratan yang jelas untuk rencana nasional netralitas emisi karbon atau net zero.

"Sebagian besar bank tidak selaras dengan kebijakan nasional mereka sendiri untuk rekarbonisasi," seperti dikutip dari laporan.

Bank terbesar di Singapura DBS Group Holdings Ltd., mencatatkan nilai terbaik pada CC peringkat ketiga tertinggi dari tujuh nilai dalam metodologi laporan.

Pemberi pinjaman China menerima di antara nilai terendah, dengan China Merchants Bank Co. mendapat nilai D, level terendah kedua. Dalam sebuah pernyataan, DBS telah menyatakan telah berkomitmen pada net zero pada 2050.

"Kami mendaftar hanya setelah kami memiliki beberapa tonggak, serta garis pandang menuju tindakan yang konstruktif dan berdampak," ungkapnya.

Saat ini industri perbankan didesak untuk meningkatkan langkah-langkah yang bisa berkontribusi pada pencegahan perubahan iklim.

Sementara itu, laporan sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurang dari 150 lembaga keuangan besar telah melarang bisnis mereka berhubungan dengan sektor migas.

The Asia Transition Platform diluncurkan pada September dan mendapat dukungan dari tujuh pengelola uang, termasuk Aviva Investors, BMO Global Asset Management, dan Fidelity International.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper