Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhiri Era Harga Saham 4 Digit, Amazon Bakal Stock Split

Kebijakan stock split Amazon dilakukan untuk menarik investor ritel.
Ilustrasi Amazon./Antara-Reuters
Ilustrasi Amazon./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amazon.com Inc., bakal melakukan stock split untuk menarik investor ritel, sebuah langkah yang pertama kali selama 2 dekade terakhir.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (10/3/2022), dalam keterbukaan pada Rabu, Amazon berencana meningkatkan saham beredarnya dengan rasio 20 banding 1.

Rencana ini akan berlaku pada Juni setelah mendapatkan seluruh persetujuan pemegang saham. Aksi korporasi ini sama seperti yang sudah dilakukan oleh induk Google, Alphabet Inc., dan Apple Inc sebelumnya.

Dengan demikian, era harga saham empat digit bagi e-commerce ini akan berakhir. Alphabet dan Amazon adalah dua pemain terakhir dari lima raksasa teknologi yang harga sahamnya empat digit.

"[Stock split ini agar karyawan] lebih fleksibel dalam mengelola ekuitas mereka, [dan agar saham] lebih mudah diakses bagi investor rata-rata," kata perusahaan dalam sebuah email.

Selain itu, Amazon juga akan melakukan buyback saham senilai US$10 miliar sehingga meningkatkan porsi saham menjadi 11 persen di perdagangan New York.

Seiring dengan melambungnya harga saham Amazon selama bertahun-tahun, potensi terkait split sebenarnya sudah menjadi objek spekulasi yang sering muncul.

Sebelumnya, Amazon pernah melakukan tiga kali pemecahan saham dalam waktu 2,5 tahun setelah initial public offering (IPO) pada 1997.

Analis DA Davidson & Co., Tom Forte mengatakan Amazon sudah belajar dari Apple bagaimana menjadi perusahaan teknologi yang populer di mata investor.

"Stock split ini seperti strategi lama untuk menurunkan harga saham Anda supaya merangsang minat di kalangan investor ritel," ujar Forte.

Adapun buy back saham sama saja memberi tahu investor bahwa perusahaan memiliki banyak uang dan tidak merencanakan investasi besar untuk membangun gudang baru.

Saham Amazon ditutup di level US$2.785,58 pada Rabu, naik lebih dari 4.000 persen sejak pemecahan saham terakhirnya pada September 1999.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper