Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengembangkan desa ekspor.
Desa ekspor merupakan program yang berkaitan dengan pencapaian sejumlah sasaran pembangunan seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan ekspor nonmigas, pertumbuhan UMKM dan wirausaha, serta perwujudan desa mandiri.
Dengan begitu, desa diharapkan tidak hanya sebagai penyedia bahan baku namun juga kepada pengolahan berstandar ekspor yang bernilai tambah serta akan memperluas pemasaran ke luar negeri.
Sejalan dengan misi itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengkoordinasikan penandatanganan kesepakatan bersama tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan desa ekspor yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan PT Astra International Tbk. (ASII) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), beberapa waktu lalu.
Kesepakatan Bersama ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) di antara para pihak serta penyusunan rencana aksi di beberapa lokasi terpilih.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian M. Rudy Salahuddin dalam sambutannya mengatakan Kemenko Perekonomian mendukung implementasi kerjasama tersebut melalui koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan dan program, sehingga hal ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Baca Juga
Adapun, sasaran dari penguatan kewirausahaan masyarakat dan UMKM berbasis pengembangan produk unggulan pedesaan antara lain peningkatan produktivitas masyarakat menengah ke bawah, penciptaan kesempatan kerja masyarakat berpendidikan rendah, serta penciptaan nilai tambah potensi lokal.
"Hal itu pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan. Kegiatan ekspor produk unggulan pedesaan yang dihasilkan UMKM dan Bumdes diharapkan juga dapat menjadi penghela roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan," kata Rudy, mengutip siaran pers, Minggu (6/3/2022).
Saat ini, Astra International telah mengembangkan 930 Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan empat klaster produk, yaitu klaster kopi; klaster agrikultur, olahan, dan komoditas; klaster kelautan dan perikanan tangkap; serta klaster wisata, kreatif, budaya.
Sementara itu, kurasi terhadap potensi desa yang sudah dikelola oleh Kemendes PDTT dan Astra International akan dilakukan oleh LPEI. Desa terpilih akan diberikan pendampingan, pelatihan, serta bimbingan, mulai dari aspek manajemen, peningkatan kapasitas produksi, sertifikasi standarisasi produk, business matching, serta pembiayaan untuk para eksportir.