Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Targetkan Pertumbuhan Penumpang Tahun Ini Rata-rata 40.000 per Hari

MRT Jakarta mencatat rata-rata penumpang harian selama 2021 mencapai 19.250 orang.
Stasiun MRT di Jakarta. /Instagram @mrtjkt
Stasiun MRT di Jakarta. /Instagram @mrtjkt

Bisnis.com, JAKARTA — PT MRT Jakarta menargetkan jumlah penumpang atau ridership secara rata-rata selama 2022 sebesar 40.000 penumpang per harinya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan bahwa target tersebut bisa terwujud apabila kondisi pandemi Covid-19 membaik di tahun ini. Adapun, pada tahun lalu, dia mencatat rata-rata penumpang mencapai 19.250 setiap harinya.

"Target kita kalau kondisi membaik, rata-rata [penumpang] MRT akhir tahun [2022] total Januari-Desember akan mencapai 40.000 penumpang per hari," jelasnya pada webinar, Selasa (1/3/2022).

William mengaku target yang ditetapkan tahun ini cenderung lebih konservatif, hasil dari analisis rasional, karena, lanjutnya, masih ada kemungkinan adanya gelombang pandemi Covid-19 berikutnya di tahun ini.

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa masyarakat semakin terbiasa dengan dampak pandemi Covid-19, sehingga ridership bisa ikut menjadi lebih resilien. Oleh sebab itu, dia memprakirakan dampak eskalasi kasus akibat varian Omicron tidak akan sesignifikan dari dua gelombang pandemi sebelumnya.

Berdasarkan data dari PT MRT Jakarta, rata-rata penumpang per harinya pada Februari 2022 sebesar 19.024 penumpang, turun cukup drastis dari rata-rata penumpang bulan sebelumnya yakni 35.242 penumpang setiap hari.

Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 varian Omicron mengalami eskalasi sehingga DKI Jakarta menerapkan pengetatan level PPKM sejak akhir Januari lalu. Data penumpang MRT pada Februari 2022 mencatat bahwa jumlah penumpang bulan lalu tercatat sebanyak 532.671 penumpang, dengan rata-rata 19.024 per hari.

"Gelombang ketiga akibat varian Omicron menyerang hingga hari ini masih kita hadapi. Kita masih berada di PPKM level 3. [Namun], yang kita sykuri pengaruh terhadap ridership tidak sesignifikan pada saat gelombang 1 dan 2 yang lalu," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper