Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Rebutan Penambang, Ada Apa di Desa Wadas?

Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah menjadi sorotan setelah diduga terjadi intimidasi terhadap warga yang menolak penambangan di wilayah mereka.
Lokasi pembangunan Waduk Bener di Kabupaten Purworejo. /Antara
Lokasi pembangunan Waduk Bener di Kabupaten Purworejo. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah baru-baru ini menjadi buah bibir. Pasalnya, diduga terjadi intimidasi kepada warga oleh aparat kepolisian di desa yang memiliki 'harta karun' berupa batu andesit ini.

Sejumlah warga Desa Wadas menolak penambangan batu andesit karena dianggap akan merusak lingkungan. Batuan tersebut akan dijadikan salah satu material dalam proyek pembangunan Bendungan Bener yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Proyek ini didanai langsung dari APBN melalui Kementerian PUPR.

Berdasarkan data Kementerian ESDM pada 2020 tercatat bahwa cadangan terkira batuan andesit di Indonesia mencapai 18,98 miliar ton dan cadangan terbukti mencapai 262,7 juta ton.

Kandungan harta terpendam tersebut di Desa Wadas diperkirakan 40 juta meter kubik batu andesit. Lokasinya juga cukup dekat dengan proyek Bendungan Bener, yang berjarak sekitar 10-12 kilometer. Hal inilah yang membuat pelaksana proyek memilih melakukan penambangan terbuka di kawasan Desa Wadas untuk mendukung proyek Bendungan Bener.

Dikutip dari situs Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), batu andesit adalah suatu jenis batuan vulkanik ekstrusif berkomposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik.

Batuan andesit umumnya ditemukan di kawasan pegunungan berapi. Tepatnya di atas batas lempeng konvergen antara lempeng benua dan samudra.

Batuan ini terbentuk dari lava yang tercampur dengan abu vulkanik dan tuff di sisi stratovulcano. Strato vulcano andesit ini banyak ditemukan di pegunungan Amerika Tengah, Jepang, Indonesia, Filipina, Karibia, dan Selandia Baru.

Berdasarkan hasil penelitian terkini, batu andesit di Desa Wadas tidak terbentuk akibat erupsi gunung berapi. Melainkan termasuk batuan vulkanik akibat magma yang meleleh melalui rekahan atau sesar di batuan. Batuan jenis ini pun diklaim lebih baik kualitasnya sebagai bahan tegel dan batu dekorasi serta bahan bangunan, karena materinya lebih kokoh.

Sementara itu mengutip Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), batuan andesit memiliki warna abu-abu kemerahan dengan pori-pori padat dan struktur pejal, batu andesit biasa digunakan sebagai bahan baku fondasi bangunan, agregat beton, ubin lantai dan dinding.

Batuan andesit juga kerap digunakan sebagai bahan konstruksi jalan raya, landasan pesawat terbang, pelabuhan, hingga bendungan. Batuan ini dipilih karena daya tahannya yang kuat terhadap berbagai cuaca dan tergolong tahan lama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper