Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Pelabuhan Tanjung Pinggir Bakal Lebih Besar dari Tanjung Priok

Menko Luhut menyebut pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir bakal lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir di Batam, yang lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok, dapat segera dieksekusi atau dikerjakan.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menegaskan Pelabuhan Tanjung Pinggir Batam ini diharapkan menjadi proyek percontohan untuk pembenahan tata kelola kepelabuhanan di seluruh Indonesia. Rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Pinggir diperkirakan lebih besar dibandingkan Pelabuhan Tanjung Priok.

"Pelabuhan ini sebagai Smart and Green Port. Kita harus bisa mengimplementasikan NLE [National Logistic Ecosystem] yang sudah diluncurkan sejak tahun lalu,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (25/1/2022).

Dia menargetkan agar bisa mengimplementasikan NLE di 10 pelabuhan setelah Batam dan diharapkan agar 10 pelabuhan ini dapat difungsikan secara efisien.

Pemerintah sudah memutuskan untuk melakukan revitalisasi pelabuhan di Batam. Untuk itu, pemerintah dapat melakukan persiapan dan pembenahan yang tidak hanya berupa infrastruktur fisik, tetapi juga pembenahan sistem tata kelola, termasuk digiitalisasi layanan pelabuhan.

Sebelum diimplementasikannya NLE, biaya pelabuhan di Indonesia lebih mahal. Padahal biaya pelabuhan di Singapura mencapai 13 persen.

"Kita ini masih di angka 24 persen dan diharapkan pada 2024 turun menjadi 17 persen. Jangan ada kenaikan tarif, harus ada efisiensi” jelasnya.

Terkait rencana pembangunan pelabuhan Internasional, Menko Luhut berpesan agar dilaksanakan studi teknis yang juga melibatkan akademisi dan Perguruan Tinggi, serta konsultan yang berpengalaman dalam kajian pelabuhan internasional. Di samping itu, terkait studi ekonomi faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam analisis dampak ekonomi langsung maupun tidak langsung.

Kemudian, terkait studi komersial/finansial, perlu dipertimbangkan peran dan penggerak nilai utama, yakni sebagai pelabuhan transhipment internasional kondisi dan dinamika indeks daya saing terhadap pelabuhan di negara tetangga dan rencana pengembangan mereka.

Strategi kompetisi, yaitu mencakup aspek-aspek yang menjadi prasyarat dalam mencapai peran yang diharapkan serta langkah-langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya, jenis dan tingkat pelayanan yang unggul, tarif yang kompetitif, serta dapat menarik minat pengguna jasa untuk beralih dari pelabuhan eksisting di negara tetangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper