Bisnis.com, JAKARTA - Unilever Plc., bakal mengalihkan fokus bisnisnya ke bidang kesehatan dan kebersihan. Hal itu seiring dengan rencana perusahaan meningkatkan angka penawaran unit GlaxoSmithKline Plc,. (GSK) setelah sempat ditolak.
Dilansir Bloomberg pada Senin (17/1/2022), Unilever mengumumkan bahwa perusahaan akan mengubah struktur bisnisnya pada bulan ini.
Pemilik merek sabun Dove mengatakan akan memfokuskan kembali bisnis pada operasi kesehatan, kecantikan dan kebersihan. Salah satu langkah divestasinya kemungkinan pada operasi produk makanan seperti es krim Ben & Jerry's dan Magnum.
Seperti diberitakan sebelumnya, Glaxo mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa perusahaan telah menolak tiga penawaran dari Unilever untuk penjualan sejumlah merek, seperti obat penghilang rasa sakit Advil dan pasta gigi Sensodyne senilai 50 miliar pound atau setara US$68 miliar.
CEO Unilever, Alan Jope diketahui sedang membidik perubahan besar di perusahaan asal Inggris ini sejak 3 tahun lalu.
Dengan valuasi bisnis Glaxo senilai 48 miliar poundsterling, suksesnya penawaran dari Unilever harus menyertakan premi di atas angka itu, sekaligus pertimbangan dalam melakukan sinergi untuk menjauhkan rencana spin off Glaxo yang semakin dekat.
Baca Juga
Unilever telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah bank terkait dengan pengajuan pembiayaan tambahan untuk memberikan tawaran pemanis kepada unit Glaxo, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Namun, Unilever belum menentukan keputusan final untuk menggunakan bantuan tersebut.
Seperti diketahui, Glaxo tengah merencanakan melakukan spin off terhadap merek konsumennya, tetapi pemegang saham termasuk Elliott Investment Management LP telah mendorong Chief Executive Officer GSK, Emma Walmsley untuk mempertimbangkan akuisisi sebagai gantinya.
Namun, produsen produk farmasi itu mengatakan selama akhir pekan bahwa perusahaan tetap berpegang pada rencana untuk melepaskan portofolio.
Saham Unilever tercatat turun sebanyak 6,6 persen di London dan Glaxo naik sebanyak 5,9 persen pada Senin.
Sejuah ini, Unilever telah melakukan persiapan yang dapat mempermudah divestasi bisnis makanannya. Sekitar setahun yang lalu, perusahaan merampingkan dirinya menjadi satu entitas yang berbasis di Inggris, membuang kewarganegaraan ganda yang lama.
Hal ini dilakukan salah satunya untuk menghilangkan struktur perusahaan yang rumit sehingga memudahkan prospek kesepakatan merger dan akuisisi yang transformatif.