Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menargetkan mampu menyelesaikan pembangunan 57 bendungan hingga akhir periode kepemimpinannya pada 2024.
Hal tersebuut ditegaskan ketika meresmikan Bendungan Multifungsi Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Jumat (14/1/2022).
"Bendungan Bintang Bano adalah bendungan yang ke 29 yang diresmikan sejak 2015 lalu. Insyaallah nanti hingga akhir tahun 2024, total bendungan yang akan diselesaikan sebanyak 57 bendungan di seluruh Tanah Air Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi.
Pembangunan bendungan di seluruh Indonesia bertujuan untuk mencapai ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan. Semua itu dikatakan Presiden hanya akan bisa tercapai kalau di seluruh provinsi ini ada air.
"Kuncinya adalah air, dan air itu ada kalau kita memiliki bendungan yang sebanyak-banyaknya. Alhamdulillah pada hari ini Bendungan Bintang Bano yang dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp 1,44 triliun sudah selesai dan bisa difungsikan," tuturnya.
Bendungan ini adalah 1 dari 6 bendungan yang dibangun di NTB. Dua bendungan lainnya yakni Bendungan Tanju dan Bendungan Mila sudah diresmikan masing-masing pada 2018 dan 2019.
Baca Juga
"Kita harapkan bendungan ini akan mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan, serta memenuhi kebutuhan air baku. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung yang sangat besar 76 juta m3 dengan luas genangan 256 ha, dan mampu mengairi sawah 6.700 ha," tuturnya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Bintang Bano dapat menjadi contoh pembangunan bendungan yang tetap menjaga kondisi alam sekitar untuk konservasi.
"Bendungan ini saya lihat berbeda, hutannya masih lebat, tidak terlihat kupasan-kupasan sisa pembangunan pada bukit dan tebingnya. Kita lihat dampak ke airnya jadi bening, tidak coklat. Harus dipertahankan ini, selanjutnya peran Pemda juga untuk memelihara hutan dan alam di sekitarnya," tuturnya.
Bendungan Bintang Bano yang pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya - PT Hutama Karya - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) juga difungsikan untuk mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53 persen.
"Berdasarkan laporan dari Pak Bupati Sumbawa Barat dan Wakil Bupati, saat terjadi hujan besar di daerah Taliwang, Sumbawa Barat sudah tidak terjadi banjir lagi. Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga akan menambah daya kendali banjir," katanya.
Selain itu, bendungan ini juga difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk tujuh kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 550 liter/detik.
"Juga terdapat potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MW, dan juga belum nanti ditambah panel surya terapung [floating panel]. Terakhir sudah pasti potensi pariwisata. Empat perahu naga yang tadi digunakan kami berikan untuk masyarakat Sumbawa untuk berlatih dayung sekaligus untuk mendukung wisata danau," ucap Basuki.