Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut Bendungan Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Bintang Bano akan menjadi bendungan ketiga di NTB yang diresmikan oleh Presiden Jokowi setelah Bendungan Tanju pada 2018 dan Bendungan Mila di 2019.
“Bendungan ini juga yang terbesar dari sisi kapasitas tampungnya di NTB, dengan volume 76 juta meter kubik,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (13/1/2022).
Adapun, total terdapat enam bendungan di NTB yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. “Setelah Bendungan Tanju dan Mila, tiga Bendungan lainnya, yakni Beringin Sila, Tiu Suntuk, dan Meninting kini tengah dibangun,” ucapnya.
Enam bendungan tersebut, katanya, merupakan bagian dari 61 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia, sesuai dengan visi misi Presiden Jokowi untuk ketahanan pangan, di mana kunci utamanya adalah air, di samping lahan/sawah, benih, pupuk, dan petani.
Dia menjelaskan, bendungan multifungsi Bintang Bano bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 hektare, di mana 4.200 hektare dulunya adalah tadah hujan, dan belum diolah dengan baik.
Baca Juga
Harapannya, keberadaan bendungan tersebut bisa membuat sawah masyarakat ditanami padi dua kali dalam setahun.
Bendungan Bintang Bano sendiri dibangun dengan total anggaran Rp1,44 triliun dan dilaksanakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero)-PT Hutama Karya (Persero)-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO).
Bendungan itu juga akan difungsikan untuk mengurangi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53 persen.
“Berdasarkan laporan dari Pak Bupati Sumbawa Barat dan Wakil Bupati, saat terjadi hujan besar di daerah Taliwang, Sumbawa Barat, sudah tidak terjadi banjir lagi. Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga, akan menambah daya kendali banjir,” ujarnya.
Selain itu, bendungan tersebut juga difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 550 liter per detik.
“Juga terdapat potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MW. Belum nanti ditambah panel surya terapung. Terakhir, sudah pasti potensi pariwisata, untuk itu insyaallah peresmiannya dengan menaiki perahu naga,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki juga meminta agar terus dilakukan penghijauan di seluruh bagian bendungan sebagai upaya konservasi lingkungan.
“Termasuk bagian tebing yang dibeton juga ditanami tanaman merambat agar kembali alami,” terangnya.
Basuki menambahkan, pada 2022 ditargetkan ada sembilan bendungan yang akan diresmikan, termasuk Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa berkapasitas 27 juta meter kubik.