Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goldman Sachs Pangkas Proyeksi Pertumbuhan China Tahun Ini

Goldman Sachs Group Inc. memproyeksikan pertumbuhan China mencapai 4,8 persen ditambah hambatan 0,9 persen dari pembatasan terkait Covid.
Yuan/Bloomberg
Yuan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Goldman Sachs Group Inc. memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada tahun ini menjadi 4,3 persen lantaran penyebaran kasus Omicron yang akan semakin meluas.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (12/1/2022), sebelumnya bank yang berbasis di New York ini memproyeksikan pertumbuhan China mencapai 4,8 persen ditambah hambatan 0,9 persen dari pembatasan terkait Covid.

Kepala Ekonom China Goldman Hui Shan dalam sebuah catatan mengatakan kendati demikian, kondisi itu akan diimbangi oleh pelonggaran moneter dan fiskal.

Menurutnya, dampak negatif dari penyebaran dan pembatasan aktivitas di China akan terasa utamanya pada kuartal I/2022. Adapun rebound akan terjadi dalam 3 bulan berikutnya dengan asumsi penyebaran dapat dikendalikan setelah musim dingin dan vaksinasi booster diperluas.

China baru saja mengkonfirmasi kasus Omicron transmisi lokal pada pekan lalu yang menyebabkan pengetatan dan penutupan area perkantoran di sekitarnya.

Proyeksi Goldman ini masih di bawah perkiraan median sebesar 5,2 persen dari survei Bloomberg. Beberapa memprediksi Beijing akan memasang target hingga 5 persen pada tahun ini.

Sementara itu, Goldman mempertahankan perkiraan pemangkasan rasio cadangan minimum sebesar 50 basis poin pada kuartal I/2022 dan penurunan suku bunga pada pinjaman polis sebesar 10 basis poin.

Secara terpisah, Morgan Stanley juga menandai risiko terhadap perkiraan pertumbuhan jika omicron menyebar lebih jauh di negara itu dan memicu lockdown di lebih banyak kota.

Analis Robin Xing mengungkapkan dalam catatan pada Minggu, bank investasi ini memperkirakan penurunan 60-70 basis poin dari pertumbuhan tahunan sebesar 4,9 persen untuk ekonomi China pada kuartal I/2022.

China Securities Journal melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi China pada tahun lalu mungkin mencapai 8 persen, seperti disampaikan oleh peneliti Pusat Penelitian Pengembangan Dewan Negara Zhang Liqun. Hasil resmi akan dirilis pada 17 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper