Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR mencatat 2,56 juta kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), yakni 17 Desember 2021–2 Januari 2022.
Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas dari empat gerbang tol (GT) barrier/utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans-Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), serta GT Cikupa (arah Merak).
Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, mengatakan bahwa total volume lalu lintas yang kembali ke Jabotabek pada periode Nataru naik 2,6 persen jika dibandingkan lalu lintas normal periode November 2021 dengan total sekitar 2,4 juta kendaraan.
Akan tetapi, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Nataru tahun lalu, angka tersebut naik sebesar 9,1 persen.
Dia menambahkan, Jasa Marga juga mencatat sekitar 2,51 juta kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek dari empat GT yang sama.
“Angka ini meningkat sebesar 2,2 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal periode November 2021 dengan total sekitar 2,4 juta kendaraan. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kami mencatat peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 15 persen,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (3/1/2022).
Baca Juga
Untuk distribusi lalu lintas, baik yang meninggalkan maupun yang kembali ke Jabotabek paling banyak menuju/dari arah Timur (arah Trans-Jawa dan Bandung) sekitar 48 persen, diikuti dengan lalu lintas menuju/dari arah Barat (arah Merak) 30 persen, dan menuju/dari arah Selatan (arah Ciawi) sekitar 22 persen.
“Selama periode 17 Desember 2021 s.d 2 Januari 2022 di keempat gerbang tol utama tersebut, puncak arus meninggalkan Jabotabek terjadi pada 17 Desember 2021 dengan total 181.000 kendaraan, naik 6,3 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal periode November 2021,” ujarnya.
Sementara itu, untuk puncak arus kembali ke Jabotabek terjadi pada 2 Januari 2021 dengan total 197.000 kendaraan, naik 12,8 persen jika dibandingkan dengan lalu lintas normal periode November 2021.
Heru menjelaskan, dengan melihat pergerakan mobilitas masyarakat sepanjang Nataru kali ini, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan lalu lintas yang signifikan jika dibandingkan dengan Nataru sebelumnya.
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan lalu lintas normal periode November 2021, tetap terjadi peningkatan, namun tidak signifikan.
“Dengan melihat angka lalu lintas tertinggi yang meninggalkan Jabotabek telah terjadi pada 17 Desember 2021, masyarakat sudah cenderung bergerak, bahkan sebelum momen Nataru,” tutup Heru.