Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebihi Target, Setoran Pajak Sektor Migas Capai Rp69,16 Triliun

Kontribusi pajak dari industri hulu minyak dan gas bumi sepanjang tahun ini tercatat telah melampaui target. Pada 2021, setorak pajak industri migas ditargetkan Rp64,7 triliun, namun saat ini realisasinya sudah mencapai Rp69,16 triliun atau 106,85 persen dari target.
Ilustrasi./Istimewa
Ilustrasi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kontribusi pajak dari industri hulu minyak dan gas bumi sepanjang tahun ini tercatat telah melampaui target. Pada 2021, setorak pajak industri migas ditargetkan Rp64,7 triliun, namun saat ini realisasinya sudah mencapai Rp69,16 triliun atau 106,85 persen dari target.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) A. Rinto Pudyantoro menjelaskan, setoran pajak industri hulu migas sampai dengan 19 Desember 2021 meliputi PPh Migas Rp52,49 triliun, PBB Migas dan sektor lainnya Rp7,7 triliun, PPh non-Migas Rp5,8 triliun, PPN dan PPnBM Rp3,1 triliun, dan pajak lainnya Rp0,036 triliun.

Rinto mengatakan bahwa, seluruh rincian setoran pajak dari hulu migas melampaui target yang ditetapkan, dan industri hulu migas bangga dapat memberikan kontribusi terbaik bagi negara.

“Pelampauan target setoran pajak hulu migas ke negara, sekali lagi menunjukkan bahwa industri hulu migas tidak ada henti-hentinya terus memberikan kontribusi dan turut serta menopang pembangunan. Ini menegaskan peran penting industri hulu migas bagi penerimaan negara dan modal pembangunan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (21/12/2021).

Lebih lanjut, Rinto menambahkan, tidak hanya setoran pajak migas yang melampaui penerimaan negara. Akan tetapi, kontribusi hulu migas dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP) melalui hasil pengelolaan minyak dan gas bumi juga melampaui target 2021.

Target penerimaan negara pada APBN 2021 ditetapkan sebesar US$7,28 miliar. Sampai dengan November 2021, penerimaan negara dari industri hulu migas sudah mencapai US$12,55 miliar, atau setara dengan Rp182 triliun, dan mencapai 172 persen dari target pemerintah.

Dia memproyeksikan, sampai akhir 2021 penerimaan negara dari sektor hulu migas akan mencapai sekitar US$13,92 miliar atau setara dengan Rp202 triliun.

“Momentum pemulihan ekonomi dunia dengan konsumsi energi yang semakin pulih mendekati sebelum pandemic Covid-19 menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja industri hulu migas. Kami berharap pemerintah dapat mendukung melalui berbagai kebijakan, termasuk kebijakan insentif, agar lapangan migas yang sebelumnya tidak ekonomis menjadi lebih ekonomis,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper