Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukit Asam Kurangi Pendapatan dari Batu Bara, Ini Strateginya

PTBA mulai merambah portofolio ke sektor energi baru dan terbarukan dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan bekas tambang dan masyarakat.
Aktivitas pengisian muatan batu bara di train loading station PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)./Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho
Aktivitas pengisian muatan batu bara di train loading station PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)./Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. bakal mengurangi ketergantungannya terhadap penjualan emas hitam. Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, segmen batu bara akan hanya berkontribusi separuh dari total pendapatan.

Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko mengatakan perusahaan bakal menjalankan transformasi guna mendukung target net zero emission (NZE) pada 2060 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional. 

"Destinasi pertama PTBA adalah menjadi perusahaan berbasis bisnis energi pada tahun 2026 dengan target pendapatan dari sektor energi sebesar 50 persen dan bisnis batu bara 50 persen," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (10/12/2021).

Suryo mengatakan untuk mencapai target itu, perusahaan akan menjalankan peningkatan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan.

Selain itu, emiten berkode saham PTBA itu akan meneruskan proyek hilirisasi batu bara dan pengembangan industri kimia kawasan ekonomi khusus di Tanjung Enim, Sumatera Selatan sebagai area untuk pengembangan bisnis.

"Kami juga akan menjalankan carbon management program yaitu integrasi target pengurangan karbon dalam operasional pertambangan PTBA," ungkapnya.

Dia menjelaskan PTBA mulai merambah portofolio ke sektor energi baru dan terbarukan dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan bekas tambang dan masyarakat.

Adapun, proyek-proyek PLTS PTBA yang telah digarap di antaranya adalah PLTS Bandara Soekarno Hatta bersama AP2 yang terdiri atas 720 solar panel dengan kapasitas 241 kilowatt peak (kWp).

Kedua, ada PLTS Irigasi Pesawaran- Lampung dengan kapasitas 35 kWp dan 140 keping panel surya. Ketiga, PLTS Irigasi Talawi, Sawahlunto dengan kapasitas 16,5 kWp. Ketiga, PLTS Irigasi Tanjung Raja – Muara Enim dengan kapasitas PLTS 16,5 kWp dan menggunakan 140 keping panel surya serta PLTS Yayasan Az-Zawiyah Ogan Ilir – Sumsel dengan kapasitas 6 kWp. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper