Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina Field Limau Zona 4 Subholding Upstream Regional 1-Sumatra mengurangi potensi kebakaran di wilayah operasinya dengan meningkatkan kompetensi keselamatan, dan kesehatan kerja.
Senior Manager Pertamina Field Limau Zulfikar Akbar mengatakan pihaknya mengusung program masyarakat peduli api untuk memberikan keahlian kepada masyarakat untuk menjadi operator K3 umum dan pelatihan awal penanganan kebakaran.
“Para pemuda yang tidak mempunyai skill kami perkuat menjadi masyarakat unggulan. Kami berikan pelatihan dan pemahaman,” kata Zulfikar.
Sementara itu, Pertamina Field Limau juga mengembangkan program pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk mengurangi potensi kebakaran dari kegiatan pembakaran limbah tersebut.
Zulfikar mengatakan pemberian program itu juga untuk meningkatkan nilai tambah untuk masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasi melalui pelatihan pengolahan limba kelapa sawit.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan, kami juga berikan skill, kompetensi. Kami juga memberikan sertifikasi standar BNSP,” katanya.
Adapun, program yang tergolong dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) itu dikemas dengan nama Niat Mila Maduke Mas Pepi Samo Mbak Lisa.
Program itu membawahi 21 mitra binaan yang dikelola langsung oleh Pertamina Field Limau. Program tersebut dilaksanakan di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih. Desa ini berada di Ring 1 area operasi perusahaan. Densitas penduduk di sana 804 kepala keluarga dan 2.825 jiwa.
Tahun ini, Pertamina Field Limau fokus pada Niat Mila dengan menambah diferensiasi produk lewat pelatihan pembuatan herbal dan upaya menuju pasar yang lebih luas, pelatihan kewirausahaan dan perubahan kemasan produk untuk meningkatkan brand awareness produk, pelatihan hand sanitizer sebagai bentuk penyesuaian terhadap pandemi Covid-19, dan penambahan hardskill membuat karya dari lidi kelapa sawit.