Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan di industri plastik hilir terpantau belum merata. Ketua Umum Asosiasi Plastik Hilir Indonesia (Aphindo) Henry Chevalier mengatakan pertumbuhan konsumsi produk plastik hilir berupa kemasan pada tahun ini berkisar 10 persen.
Pertumbuhan tersebut lebih banyak dinikmati oleh sektor barang konsumer seperti botol minum dan produk-produk farmasi. Sementara itu, produk kebutuhan rumah tangga, belum mengalami pemulihan dari penurunan tajam sejak awal 2020.
"Banyak juga industri belakangan ini, mengalami kendala bahan baku yang diimpor, karena kendala transportasi," kata Henry saat dihubungi Bisnis, Rabu (8/12/2021).
Menurut catatan Aphindo, konsumsi plastik pada saat normal sebesar 6 juta ton per tahun. Tahun lalu produksinya hanya sekitar 30 persen. Dengan peningkatan 10 persen pada tahun ini, artinya industri belum kembali pada kondisi sebelum pandemi.
Adapun pemulihan pada tahun depan sangat bergantung pada pembukaan pariwisata khususnya untuk turis mancanegara. Penurunan konsumsi plastik di sektor pariwisata selama pandemi diakui menjadi pukulan dan berdampak ganda terhadap sektor kemasan.
"Hotel bintang 3 hingga 5 itu hampir 30 persen menggunakan kemasan plastik seperti botol minuman, Ketika pariwisata anjlok, berdampak kepada industri plastik," ujarnya.
Pembatalan PPKM level 3 serentak pada libur Natal dan Tahun Baru diharapkan juga akan meningkatkan konsumsi.