Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Identifikasi Rumah Warga yang Terendam Lahar Semeru

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan saat ini Kementerian PUPR masih fokus membantu BNPB dan Pemda dalam evakuasi dan penbersihan lokasi bencana.
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Luncuran awan panas akibat letusan gunung Semeru mengakibatkan puluhan rumah di dua kecamatan rusak dan delapan kecamatan terdampak abu vulkanik. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Luncuran awan panas akibat letusan gunung Semeru mengakibatkan puluhan rumah di dua kecamatan rusak dan delapan kecamatan terdampak abu vulkanik. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc

Bisnis.com, JAKARTA -Letusan Gunung Semeru yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur mengakibatkan sejumlah infrastruktur termasuk rumah warga yang porak poranda diterjang lahar dan abu vulkanik pada Sabtu (4/12/2021).

Rumah-rumah itu terkubur pasir setinggi 4 meter sampai 6 meter.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan saat ini Kementerian PUPR masih fokus membantu BNPB dan Pemda dalam evakuasi dan penbersihan lokasi bencana.

Terkait relokasi rumah yang terendam lahar, pihaknya masih menunggu arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Namun demikian, saat ini tengah dilakukan identifikasi jumlah rumah yang terdampak.

"Saat ini kami juga tengah identifikasi jumlah rumah terdampak. Selanjutnya menyangkut relokasi menunggu arahan pimpinan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/12/2021).

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 1 mobil toilet, dan dukungan 10 personel tanggap darurat

Lalu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak seperti 1 unit excavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp, 1 unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper