Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi memulai kepemimpinannya pada Finance Track G20 sebagai Ketua I, setelah Indonesia resmi memegang Presidensi G20 untuk satu tahun ke depan.
Dalam memimpin forum tersebut, Menkeu akan didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sebagai Ketua II, dalam memimpin forum lembaga fiskal dan moneter negara-negara anggota G20.
Sri Mulyani mengatakan di bawah Presidensi Indonesia, Finance Track G20 akan fokus mendorong enam isu prioritas atau agenda. Pertama, isu terkait dengan pembahasan strategi keluar atau exit strategy untuk menghasilkan pemulihan yang adil dan merata bagi setiap negara.
"Baik pada level ekonomi makro atau kebijakan sektor finansial," ujar mantan pejabat Bank Dunia itu pada acara OJK-OECD Conference secara virtual, Kamis (2/12/2021).
Kedua, mengatasi scarring effect akibat pandemi Covid-19 terutama pada sektor riil dan finansial guna mengamankan pertumbuhan ke depan yang stabil dan berkelanjutan.
Ketiga, pembahasan tentang sistem pembayaran pada era digital termasuk di antaranya mengenai cross-border payment dan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC).
Baca Juga
Keempat, pembiayaan berkelanjutan termasuk infrastruktur pasar. Kelima, inklusi keuangan yang meliputi digitalisasi dan UMKM.
"Terakhir [keenam], isu perpajakan internasional termasuk paket pajak internasional, kepastian pajak, transparansi pajak, pajak lingkungan dan pembangunan, serta mengenai pajak dan gender," ujar Sri Mulyani.
Dia mengatakan enam pokok bahasan di sektor keuangan yang akan didorong selama Presidensi G20 oleh Indonesia ini akan bersifat sentral terhadap upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
