Bisnis.com, JAKARTA – Malaysia menyelesaikan kerucut menara Merdeka Tower yang menjadi gedung pencakar langit tertinggi kedua di dunia pada tahun depan.
Merdeka 118 akan mencapai ketinggian 678,9 meter ketika selesai pada 2022, struktur tertinggi setelah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.
Proyek tersebut akan menjadi katalis ekonomi untuk ibu kota Kuala Lumpur, menurut Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob pada sebuah upacara pada Selasa (30/11/2021).
Perkembangan tersebut terjadi tepat ketika varian Covid-19 baru mendorong Pemerintah Malaysia untuk menghentikan transisi ke fase endemik wabah hingga memperoleh lebih banyak data tentang jenis itu.
Malaysia dan Singapura pada Senin (29/11/2021) membuka jalur perjalanan darat dan udara, dengan rencana untuk membuka kembali perbatasan mereka.
Proyek ini sebenarnya menuai kritik di media sosial, dengan beberapa pengguna mempertanyakan perlunya gedung pencakar langit lain pada saat ekonomi pulih dari penguncian berlarut-larut yang diberlakukan untuk sebagian besar tahun ini.
Baca Juga
Malaysia merupakan rumah bagi struktur kembar tertinggi di dunia, Menara Kembar Petronas.
Proyek Merdeka 118 senilai US$1,2 miliar akan dibuka untuk umum pada kuartal terakhir 2022, menurut Permodalan Nasional Bhd (PNB) sebagai pemiliknya.
Menara ini akan menampung Park Hyatt Hotel pertama di Malaysia dan dek observasi tertinggi di Asia Tenggara selain mal, museum, dan masjid, menurut PNB, manajer aset utama negara itu.
PNB menyerahkan pembangunan proyek tersebut kepada kelompok Samsung C&T Corp Korea Selatan dan Grup UEM Malaysia pada 2015. Samsung C&T membantu membangun Menara Petronas dan Burj Khalifa.