Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat bahwa Kartu Prakerja telah diberikan kepada 5.932.867 penerima hingga 12 November 2021.
Para penerima Kartu Prakerja tersebut berasal dari batch atau gelombang penerimaan ke-12 hingga 22. Terakhir, peserta gelombang ke-22 telah diumumkan pada 2 November lalu.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa terdapat 5.764.498 penerima Kartu Prakerja yang telah menyelesaikan pelatihan.
"5.764.498 (96 persen) penerima telah menyelesaikan pelatihan, serta 5.667.110 juta (95 persen) penerima telah mendapatkan insentif," jelas Susiwijono dalam siaran pers, Senin (15/11/2021).
Tidak hanya itu, total insentif yang telah disalurkan pemerintah untuk para penerima program Kartu Prakerja selama 2021 adalah sebesar Rp11,6 triliun. Insentif tersebut merupakan salah satu bagian dari kluster perlindungan sosial dalam anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan bahwa sebanyak 49 persen dari 40 persen penerima Kartu Prakerja yang bekerja adalah wirausahawan. Lalu, 14 persen dari 60 persen penerima yang menganggur akhirnya bekerja sebagai entrepreuner atau pelaku wirausaha.
Baca Juga
Selanjutnya, Denni merincikan 79 persen penerima Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk membeli bahan produksi, 76 persen membeli barang untuk dijual kembali, serta 68 persen untuk membeli alat produksi.
Di samping itu, 68 persen penerima Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk membiayai operasional usaha, 64 persen untuk menambah jenis produk/jasa (diversifikasi), dan 58 persen dipakai untuk beralih menjual produk/jasa lain.
Pemerintah mencatat total penerima SK peserta program Kartu Prakerja mencapai 12.007.516 orang dengan penerima efektif sebanyak 11.409.032 orang pada awal November 2021.
"Hanya 4,7 persen peserta dalam SK yang dicabut kepesertaannya karena tak kunjung mengambil pelatihan dalam waktu satu bulan sejak dinyatakan sebagai penerima," jelas Denni, Senin (8/11/2021) .
Dari angka tersebut, Denni menambahkan, total 96,7 persen dari penerima efektif dinyatakan selesai pelatihan dan 99 persen di antara mereka yang menyelesaikan pelatihan mendapatkan insentif.