Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Regional Conference on Industrial Development

Tujuan penyelenggaraan RCID untuk menunjukkan upaya Indonesia dalam membina kerja sama di kawasan Asia Pasifik guna implementasi Industri 4.0.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26, di Glasgow, Senin (1/11/2021) - BPMI Setpres/Laily Rachev.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26, di Glasgow, Senin (1/11/2021) - BPMI Setpres/Laily Rachev.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Regional Conference on Industrial Development (RCID) kedua, yang diadakan pada 10-11 November 2021 secara hybrid di Jakarta.

Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa digitalisasi industri dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah yang memberikan peluang berkembang. Namun, perlu disadari juga bahwa transformasi digital dapat menghadirkan digital paradox, yaitu munculnya berbagai tantangan yang harus dihadapi yaitu inklusi sosial, aksesibilitas dan keberlanjutan.

“Transformasi digital harus mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, memberi manfaat bagi industri dalam negeri, menciptakan akses dan kesempatan yang luas secara berkeadilan, khususnya industri kecil dan menengah untuk melakukan percepatan transformasi industri 4.0 sehingga naik kelas, semakin maju dan berdaya saing,” jelas Jokowi, seperti yang dikutip dalam siaran resmi, Rabu (10/11/2021).

Tujuan penyelenggaraan RCID kedua adalah untuk menunjukkan upaya pemerintah Indonesia dalam membina kerja sama di kawasan Asia Pasifik guna implementasi Industri 4.0. Hal ini meliputi tujuan dalam pembangunan industri inklusif dan berkelanjutan di masa pandemi Covid-19.

Untuk mewujudkan hal tersebut, peningkatkan partisipasi UKM pada Global Value Chains (GVC), penguatan SDM IKM, pelaksanaan ekonomi sirkular, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, harus dilakukan.

Kegiatan tersebut berfokus pada cara menghadapi tantangan sekaligus mengoptimalisasi peluang dan manfaat dari revolusi industri keempat. Konferensi yang berlangsung pada 10-11 November 2021 ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Perindustrian dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).

“Pelaksanaan RCID yang kedua dengan tema ‘Unlocking the Potential of Industry 4.0 for Developing Countries’ diharapkan dapat menghasilkan gagasan dan terobosan dimana negara berkembang dapat mendorong partisipasi UMKM dalam GVC, penguatan sumber daya manusia, implementasi sirkular ekonomi, dan optimalisasi penggunaan sumber daya melalui industri hijau, di masa pandemi Covid-19 dan post pandemic” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di acara pembukaan RCID kedua.

Selain untuk mengetahui cara menghadapi tantangan sekaligus mengoptimalisasi peluang dan manfaat dari industri 4.0, penyelenggaraan acara akan menjadi tonggak penting menuju persiapan pertemuan Trade Investment and Working Group (TIWG) G20 yang akan berlangsung pada 2022 mendatang.

“Di bawah Presidensi Indonesia di G20, untuk pertama kalinya isu industri masuk menjadi salah satu isu utama. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan sektor industri ke dalam TIWG G20,” ungkap Airlangga.

Adapun, fokus TIWG adalah untuk memberikan pemulihan yang kuat bagi ekonomi G20, termasuk dengan membuat kemajuan dalam diskusi G20 tentang Industri 4.0 dalam rangka pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, RCID kedua dapat dianggap sebagai forum pengantar untuk membahas isu-isu terkait dengan Industri 4.0, serta mempersiapkan masukan Regional Asia Pasifik untuk selanjutnya dibahas dalam forum G20.

Hadir dalam acara RCID ke-2 secara daring yaitu Presiden Jokowi dan Direktur Jenderal UNIDO Li Yong. Selanjutnya, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Bangladesh Nurul Majid Mahmud Humayun, Menteri Perindustrian Sri Lanka Wimal Weerawansa, Resident Coordinator United Nations Indonesia Valerie Julliand, Managing Director UNIDO Bernardo Calzadilla Sarmiento, serta para Duta Besar negara sahabat, hadir secara luring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper