Bisnis.com, JAKARTA – Sesi interaktif Trade Expo-Digital Edition (TEI-DE) 2021 meraup potensi transaksi senilai US$3,99 miliar dalam dua pekan pelaksanaannya yang berakhir pada 4 November 2021. Namun, potensi transaksi tersebut belum akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, realisasi ekspor tidak dapat langsung dilakukan setelah penandatanganan komitmen dagang.
Setidaknya diperlukan waktu untuk menyelesaikan proses administrasi, serta perencanaan distribusi dan logistik yang baik.
“Berdasarkan komitmen dagang yang telah disepakati, sebagian besar pelaku usaha dan mitranya baru dapat merealisasikan ekspor paling cepat pada 2022, baik untuk yang sekali ekspor ataupun ekspor berulang pada tahun berikutnya,” kata Didi dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Sabtu (6/11/2021).
Realisasi yang sebagian besar dilakukan pada tahun depan tidak terlepas dari kemungkinan adanya pembahasan lebih lanjut antara eksportir dan buyer.
Didi juga mengatakan bahwa terdapat beberapa komitmen dagang yang akan berlaku sampai dengan 3 tahun ke depan dari masa diberlakukannya komitmen.
Baca Juga
Dia juga memastikan, komitmen dagang yang dihasilkan dari TEI-DE 2021 tidak hanya dijalin dengan buyer dari negara-negara tradisional saja, melainkan juga dengan buyer dari negara nontradisional, seperti Brasil, Hungaria, Meksiko, dan Arab Saudi.
“Tentunya hal ini sebagai upaya penetrasi pasar nontradisional yang akan berdampak positif terhadap peningkatan nilai ekspor Indonesia,” lanjut Didi.
Peserta TEI-DE 2021 secara keseluruhan berjumlah 834 perusahaan yang terdiri atas perusahaan besar dan UMKM. Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perdagangan, jumlah peserta TEI-DE dengan skala UMKM sebanyak 572 perusahaan atau sekitar 69 persen dari total peserta.