Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya peningkatan jumlah penumpang angkutan udara domestik menjadi 2 juta orang pada September 2021 atau naik 84,04 persen dibandingkan Agustus 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pencatatan itu menunjukkan peningkatan yang signifikan secara bulanan atau month-to-month (mom).
Di sisi lain, pertumbuhan penumpang dari moda transportasi udara itu mengalami peningkatan mencapai 3,72 persen dibandingkan secara tahunan atau year-on-year (yoy). Hanya saja secara kumulatif realisasi penumpang itu masih mengalami kontraksi yang relatif tajam mencapai 16,50 persen.
“Kenaikan penerbangan domestik itu mulai terlihat pada Agustus sampai September 2021, di mana bulan Juli hanya 1 juta orang yang melakukan penerbangan domestik, drop sekali kalau dibandingkan dengan Juni yang sebesar 3,52 juta orang,” kata Margo melalui konferensi pers daring, Senin (1/11/2021).
Margo mengatakan pencatatan itu menunjukkan adanya perbaikan dari industri jasa penerbangan di Tanah Air seiring dengan pelandaian kurva pandemi sejak pertengahan tahun ini. Sebaliknya, turunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pelesir ke Indonesia tidak menghalangi torehan positif penerbangan internasional.
Dia menuturkan realisasi positif penerbangan domestik itu juga diikuti oleh penerbangan internasional. Secara bulanan, penerbangan internasional mencatatkan penumpang sebanyak 48 ribu orang atau naik sekitar 7,62 persen.
“Dibandingkan dengan September 2020 pencatatannya naik 41,18 persen akan tetapi secara akumulatif turun 88,49 persen,” kata dia.
Di sisi lain, BPS mencatat tarif angkutan udara mengalami kenaikan sebesar 3,91 persen secara bulanan (mtm) pada Oktober 2021. Dia mengatakan kenaikan tersebut menjadi pemicu inflasi pada periode laporan, dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen.
Berdasarkan pantauan BPS, sebagian besar rute penerbangan jarak panjang di 66 kota mengalami kenaikan. Sebaliknya, tarif angkutan udara untuk rute penerbangan jarak pendek justru mengalami penurunan.
“Dari 66 kota sebagian besar mengalami kenaikan. Sementara, rute penerbangan jarak pendek secara umum mengalami penurunan,” tuturnya.
Adapun, BPS mencatat inflasi pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm. 68 kota mengalami inflasi, sementara 22 kota lainnya mengalami deflasi. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi tercatat pada kelompok transportasi sebesar 0,33 persen mtm dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,04 persen.