Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Negara Dukung Presidensi G20 Indonesia Tahun Depan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah negara mendukung Presiden G20 Indonesia tahun depan. Negara mana saja?
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah), dan Presiden Joko Widodo (kanan) di sela-sela pertemuan KTT G20 di Roma, Italia/Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri), Perdana Menteri India Narendra Modi (tengah), dan Presiden Joko Widodo (kanan) di sela-sela pertemuan KTT G20 di Roma, Italia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah negara memberikan dukungan kepada Indonesia untuk menggelar Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 tahun depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah melakukan pembahasan mengenai energi dan perubahan iklim dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.

Pertama, pemerintah Australia menyatakan dukungannya atas kebijakan di sektor energi dan transisi energi yang telah dijalankan Indonesia, di mana transisi energi harus diikuti dengan pembiayaan dan investasi terkait iklim.

Kedua, yaitu terkait teknologi yang tersedia dan terjangkau. Ini juga diharapkan dapat mempercepat terbentuknya sistem energi hijau di Indonesia.

Kemudian, terkait Vaccinated Travel Line (VTL), Australia akan merevitalisasi turis dan membolehkan warga negaranya untuk bepergian ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, terutama untuk warga negara yang telah divaksin dosis lengkap atau dua kali.

“Indonesia juga menyampaikan bahwa kunjungan dari luar negeri ke Indonesia ada aturan soal karantina, dan mereka [Australia] akan ikut aturan tersebut. Mereka akan membuka [kunjungan] untuk orang Indonesia terutama di dua negara bagian yang sudah membuka yaitu New South Wales dan Victoria. Mereka juga mengharapkan mahasiswa Indonesia bisa kembali belajar di Australia,” katanya dalam siaran pers, Minggu (31/10/2021).

Selain itu, Airlangga menuturkan Prancis pun menyatakan dukungannya dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pada pertemuan itu, dibahas tentang kerja sama di bidang alat utama sistem senjata (alutsista) yang diproduksi bersama kedua negara, termasuk mengenai keterlibatan, ketersediaan, maupun konten lokal.

“Dalam posisi Presiden Prancis yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden Uni Eropa [UE] tentu Pak Presiden juga minta adanya akselerasi pembahasan dari Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement [EU CEPA], yang kita harapkan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa dan sebaliknya,” tutur Airlangga.

Ketiga, ketika pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dibahas juga mengenai kerja sama Indonesia-Turki CEPA, khususnya tentang minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia.

Menko Airlangga mengatakan bahwa pasar CPO Indonesia yang awalnya besar di Turki. Namun, sekarang turun nilainya akibat ada negara tetangga Indonesia yang mempunyai CEPA juga.

“Jadi untuk mengembalikannya, tentu kita perlu mengakselerasi ini. Bapak Presiden menugaskan Menteri Perdagangan menangani CEPA [dengan Turki] tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper