Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara JB Soedirman, Sempat Dipuji Kini Nasibnya Mirip Kertajati

Nasib Bandara JB Soedirman yang diresmikan Presiden Joko Widodo empat bulan lalu diharapkan tidak sama seperti Bandara Kertajati yang sepi penumpang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kanan) saat mendampingi Presiden Joko Widodo (kiri) saat meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, pada Jumat (11/6/2021). /ANTARA-Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (dua kanan) saat mendampingi Presiden Joko Widodo (kiri) saat meninjau Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga, pada Jumat (11/6/2021). /ANTARA-Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sempat menaruh harapan tinggi terhadap Bandara JB Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah saat peresmiannya sekitar empat bulan lalu atau tepatnya pada 11 Juni 2021.

Saat itu, didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Jokowi optimistis bandara tersebut bisa memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah khususnya bagian selatan.

“Kita harapkan bandara ini akan memberikan kontribusi menumbuhkan ekonomi tidak hanya di Kabupaten Purbalingga, tetapi juga di Banyumas, di Cilacap, kemudian Banjarnegara, kemudian Wonosobo, dan juga daerah sekitarnya, termasuk Kebumen,” kata Jokowi.

Presiden berharap mobilitas orang dan barang di wilayah Jawa Tengah bagian selatan akan menjadi lebih baik, sehingga akhirnya akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Diketahui, bandara ini memiliki landasan pacu 1.600 x 30 meter dan apron 69 x 103 meter untuk melayani pesawat ATR-72. Fasilitas standar pelayanan bandara juga tersedia di terminal penumpang seluas 20 x 20 meter.

Bahkan, Menhub Budi Karya berharap skema operasional Bandara JB Soedirman Purbalingga dapat diikuti bandara lain yang masih dalam tahap pembangunan. Pembangunan bandara yang merupakan inisiatif Presiden sejak 2016 ini merupakan hasil dari kolaborasi yang dilakukan pemerintah daerah, pengelola bandara, maskapai dan pihak terkait lainnya.

Menurutnya, pola-pola kolaborasi seperti ini yang diinginkan oleh Jokowi, dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur transportasi. Dia berharap pola yang sudah cepat ini dapat diterapkan pada bandara lainnya yang telah memiliki runway tetapi belum memiliki banyak pergerakan.

Citilink menjadi maskapai pertama yang melakukan penerbangan komersial di bandara tersebut sejak 3 Juni 2021. Rute yang dilayani mencakup Surabaya-Purbalingga dan Purbalingga-Jakarta (via Bandara Halim Perdanakusuma) dengan frekuensi dua kali dalam seminggu, yakni pada hari Kamis dan Sabtu menggunakan ATR 72-600.

Pekan lalu, PT Angkasa Pura II melalui Executive General Manager Bandara JB Soedirman Catur Sudarmono mengatakan di tengah pandemi ini konektivitas penerbangan di Purbalingga tetap terjaga.

“Slot penerbangan yang tersedia di Bandara Jenderal Besar Soedirman saat ini adalah rute Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan Surabaya - Purbalingga - Jakarta. AP II bersama Citilink berkomitmen untuk selalu fokus dalam melayani perjalanan masyarakat Purbalingga dan sekitarnya,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (19/10/2021).

Catur memaparkan sejak pertama kali akses penerbangan dibuka pada Juni 2021, pergerakan penerbangan di Purbalingga semakin tumbuh. Adapun, pasar penerbangan di Purbalingga adalah warga asli Purbalingga yang merantau atau bekerja di kota-kota lainnya. 

Menurutnya, pergerakan penumpang di bandara ini biasanya cukup tinggi pada akhir pekan didominasi oleh warga yang pulang ke Purbalingga dan kota sekitar setelah sepekan bekerja di luar kota. Biasanya mereka butuh waktu berjam-jam jika melalui darat, kini dengan adanya bandara hanya cukup kurang dari sekitar 1 jam penerbangan.

"Bandara ini sudah ditunggu kehadirannya oleh masyarakat dari 15 tahun silam,” jelasnya.

Jauh panggang dari api, Citilink sebagai satu-satunya maskapai yang menerbangi langit Purbalingga tersebut justru telah menghentikan operasionalnya di bandara berkode PWL tersebut. Alasannya, tingkat keterisian penumpang (seat load factor/SLF) rendah.

Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo menuturkan rute penerbangan sebanyak dua kali sepekan tersebut memang untuk sementara waktu diberhentikan karena tingkat okupansi yang kurang memadai.

“Kami tidak mengoperasikan ke sana [Purbalingga] karena kebetulan [tingkat] isiannya sangat rendah di minggu ketiga dan minggu keempat Oktober ini,” ujarnya, Minggu (24/10/2021).

Juliandra juga tidak menyebut secara pasti kapan tepatnya penghentian operasi tersebut. Selain itu, Citilink juga tidak bisa memastikan untuk kembali mengoperasikan layanan berjadwalnya di bandara yang berlokasi di Purbalingga tersebut.

Fakta tersebut dikuatkan oleh pernyataan pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo di media sosialnya. Saat dia hendak memesan melalui aplikasi pemesanan tiket daring, ternyata tidak ada tiket yang dijual untuk rute penerbangan tersebut.

“Saat saya konfirmasi ke Citilink. Memang sudah setop terbang sampai Oktober ini,” ujarnya, Minggu (24/10/2021).

Dia menyayangkan dengan kondisi tersebut. Hal tersebut menjadi pembelajaran bagi pemerintah dan bukti nyata bahwa pembangunan bandara tanpa studi kelayakan yang terperinci dan hanya mementingkan kecepatan hanya menghamburkan uang dan merugikan negara.

“Semoga nasibnya tidak seperti Bandara Kertajati,” ujarnya.

Seperti diketahui, laju pertumbuhan pergerakan penumpang dan penerbangan di Bandara Kertajati Jawa Barat terkendala akses transportasi darat.

Saat ini, akses tol yang menghubungkan bandara berkode KTJ tersebut dengan Tol Cipali masih dalam tahap finalisasi pekerjaan, menunggu tuntasnya proses Uji Laik Fungsi dan juga Standar Layak Operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper