Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamen BUMN: Menyiapkan Pelita Terbang Terjadwal Butuh 3 Bulan

Sebelumnya Pelita hanya melayani penerbangan sewa atau carter. Fokus utama yang tengah dipersiapkan adalah jenis pesawat dan seluruh operasi pendukungnya.
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan penyiapan PT Pelita Air Service (PAS) sebagai maskapai yang melayani penerbangan berjadwal membutuhkan waktu setidaknya tiga bulan.

Diberitakan sebelumnya, Pelita disiapkan oleh Kementerian BUMN untuk menggantikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. atau GIAA untuk menjadi maskapai berjadwal nasional. 

Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo menjelaskan saat ini Pelita sedang dalam proses untuk mendapatkan izin sertifikat operator udara (Air Operator Certficate/AOC) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sejauh ini, Kartiko menyebutkan Kemenhub sudah memberi lampu hijau untuk izin operasi terjadwal.

Namun, lanjutnya, penyiapan Pelita dari yang sebelumnya hanya melayani penerbangan sewa atau carter menjadi maskapai berjadwal tentu membutuhkan waktu. Fokus utama yang tengah dipersiapkan adalah jenis pesawat dan seluruh operasi pendukungnya.

“Paling tidak target kami untuk Pelita [Persiapan] butuh 3 bulan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/10/2021).

Sementara itu, Direktur Utama PAS Albert Burhan belum mau berkomentar lebih jelas mengenai rencana Pelita saat ini. “Mengenai persiapan Pelita, kami akan informasikan nanti ya,” katanya.

Namun, informasi terkait rencana Pelita yang segera mengoperasikan layanan berjadwalnya ditanggapi oleh Komisaris Pelita Air Michael Umbas. Michael menjelaskan penerbangan niaga berjadwal menjadi salah satu peluang bisnis yang menarik bagi perusahaan. Menurutnya peluang dan potensi tersebut sah-sah saja secara bisnis apalagi jika didukung oleh para pemegang saham.

Lebih jauh, dia juga menegaskan rencana masuknya Pelita ke dalam layanan berjadwal akan tetap diambil terlepas dari kondisi Garuda Indonesia.

"Apakah ada masalah kondisi garuda maupun tidak, Pelita Air sudah melihat peluang bermain di penerbangan berjadwal meskipun akan melakukan kajian bisnis secara cermat terlebih dahulu," katanya.

Sebagai catatan, Pelita Air selama ini merupakan maskapai charter dengan pengalaman di sektor minyak dan gas serta government special mission dengan sedikit histori terbang berjadwal. Michael pun menggarisbawahi kondisi Pelita cukup baik dan mampu bertahan hampir 58 tahun dan menjadi perusahaan aviasi nasional tertua setelah Garuda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper