Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Krisis Energi Global Juga Ancam Amerika Serikat

Berbagai perusahaan listrik di Amerika Serikat telah memperingatkan para pelanggannya tentang kenaikan harga energi pada musim dingin.
Cuaca ekstrem melanda Amerika Serikat yang berdampak pada penurunan produksi minyak dan mengganggu ketersediaan pasokan listrik. /Bloomberg
Cuaca ekstrem melanda Amerika Serikat yang berdampak pada penurunan produksi minyak dan mengganggu ketersediaan pasokan listrik. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Krisis energi yang menyebabkan kekurangan listrik dan pemadaman listrik di Eropa dan Asia mungkin segera mengancam warga Amerika Serikat (AS).

Berbagai perusahaan listrik telah memperingatkan para pelanggannya tentang kenaikan harga energi pada musim dingin dan dana lindung nilai energi yang memperingatkan adanya potensi kekurangan gas. 

CEO Xcoal Energy & Resources LLC Ernie Thrasher mengungkapkan eksekutif utilitas telah mengatakan kepadanya bahwa mereka cemas kekurangan bahan bakar musim dingin ini dapat memicu pemadaman listrik nantinya.

"Utilitas ini mengkhawatirkan aset bahwa mereka tidak bisa mendapatkan bahan bakar yang cukup," ungkap Thrasher seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (8/10/2021).

Pemulihan ekonomi global dari pandemi telah mendorong banyak permintaan listrik, yang kemudian memicu kelangkaan dan harga gas alam lebih tinggi, terutama di Asia.

Hal itu mendorong utilitas untuk menggunakan lebih banyak batu bara, yang akibatnya juga sekarang kekurangan pasokan di seluruh dunia. Utilitas AS beralih dari gas dan diperkirakan akan membakar sekitar 23 persen lebih banyak batu bara tahun ini.

Co-Chief Investment Officer e360 Powet LLC James Shrewsbury bahwa sebenarnya AS memiliki cukup gas untuk dapat melewati musim dingin yang normal. Namun, suhu rendah yang berkelanjutan dapat menyebabkan kekurangan gas.

Peningkatan permintaan ini kemudian bertabrakan dengan produksi tambang yang telah turun selama bertahun-tahun. Meningkatnya urgensi kebutuhan untuk memerangi perubahan iklim telah membuat pemasok enggan untuk meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar fosil.

Sekarang, tumpukan persediaan utilitas AS menyusut dan belum dapat dipastikan pula apakah penambang dapat memenuhi permintaan mereka yang meningkat untuk mendapatkan lebih banyak bahan bakar.

Produsen Duke Energy Corp sudah memperingatkan pelanggan bahwa tagihan akan melonjak musim dingin ini. Dia menjelaskan bahwa harga gas yang tinggi dan produksi yang rendah akan meningkatkan tagihan pelanggan sekitar US$11 per bulannya di North dan South Carolina. 

Kemudian, perusahaan Xcel Energy Inc. juga mengatakan kepada regulator Colorado bulan lalu bahwa pelanggan gas alamnya akan melihat kenaikan harga sekitar US$11 per bulan karena pasokan yang ketat, lalu peningkatan ekspor gas dan kerusakan akibat Badai Ida.

Komisi Layanan Publik Negara Bagian New York saat ini sedang memantau utilitas di negara bagian itu untuk memastikan mereka memiliki cukup bahan bakar musim dingin. Harapannya, pasokan energi berada dalam posisi cukup untuk memenuhi permintaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper