Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi yang Masuk Pengaruhi Capaian TKDN di Hulu Migas

Tren investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) yang menurun dalam beberapa waktu ke belakang dinilai menjadi salah satu penyebab anjloknya realisasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Ilustrasi. Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - M Ibnu Chazar
Ilustrasi. Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020)./ ANTARA - M Ibnu Chazar

Bisnis.com, JAKARTA – Tren investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) yang menurun dalam beberapa waktu ke belakang dinilai menjadi salah satu penyebab anjloknya realisasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian, Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan bahwa program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) memproyeksikan tingkat konten lokal secara gradual bisa meningkat.

Dia menambahkan, TKDN akan meningkat dengan sendirinya apabila ada investasi baru yang masuk. Pasalnya, investasi tersebut akan membuka peluang terhadap permintaan barang dan jasa dalam negeri untuk digunakan dalam proyek tersebut.

“Kalau TKDN menurun berarti investasi makin berkurang,” katanya dalam webinar Peningkatan Kapasitas Nasional Industri Migas Dorong Pertumbuhan Perekonomian Nasional, Kamis (7/10/2021).

Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa realisasi TKDN di sektor hulu migas mengalami pasang surut dalam 5 tahun terakhir.

Capaian TKDN tertinggi tercatat pada 2015, yakni sebesar 68 persen, sedangkan paling rendah pada 2016 sebesar 55 persen.

Capain itu sempat merangkak naik pada 2017 menjadi 58 persen, di 2018 sebesar 63 persen, dan mulai turun pada 2019 sebanyak 60 persen. Tahun lalu, capaian TKDN di hulu migas kembali turun menjadi 57 persen karena tertundanya belanja barang dan jasa akibat pandemi Covid-19.

Komaidi menjelaskan, tertundanya pembelian barang dan jasa mengakibatkan penurunan aktivitas perekonomian dalam negeri yang menjadi nilai terbesar dalam meningkatkan komposisi dalam negeri pada TKDN.

“Jadi kalau dicermati, penurunan yang cukup signifikan dalam konteks pengadaan barang, tapi kalau jasa stabil bahkan meningkat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper